Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane, Teuku Iskandar, mengatakan, pemerintah sangat serius dalam memprogramkan normalisasi dan penataan Kali Ciliwung. Menurutnya, proyek yang dilakukan tidak asal keruk, namun ada hitung-hitungannya.
Menurut Iskandar, program normalisasi Kali Ciliwung terbagi dalam beberapa paket. Untuk paket satu, sepanjang 4,73 km dari pintu air Manggarai sampai jembatan Casablanka, paket dua sepanjang 6,61 km dari jembatan Casablanka sampai jembatan Kalibata, paket tiga sepanjang 6,43 km dari jembatan Kalibata sampat eretan Condet dan paket empat sepanjang 6,18 km dari eretan Condet sampai TB Simaptupang (Tol JORR).
“Pemerintah sangat serius dalam menangani banjir di Jakarta. Setelah normalisasi rencana kita buat jalan inspeksi sepanjang 7,5 meter di kanan kiri kali akan tampak terlihat bagus,” ujar Iskandar, saat acara dialog bertajuk. “Mengatasi Banjir Bersama Warga,” dengan senator (anggota DPD) RI AM Fatwa, di Gedung Serba Guna Masjid Jami Al Ittihaa Dul Ikhwan, Jl. Kebon Pala Tanah Rendah Gg. 14, RT 002/08 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Minggu (8/3).
Menurutnya, penataan sungai bukan hanya normalisasi kali semata. Iskandar mengatakan, saat ini masih banyak bangunan yang berada di pinggiran kali sehingga perlu ditata dan akan dibuatkan jalan inspekasj.
“Bangunan rumah tidak boleh bersebelahan dengan kali, harus ada jarak dari kali ke jalan untuk membangun rumah,” ujarnya.
Walikota jakarta Timur, Bambang Musyawardana yang hadir pada dialog tersebut mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya untuk program penanggulangan banjir. Program tersebut mulai dari normalisasi kali, kerja bakti setiap minggu, pengangkutan sampah sampai penertiban bangunan liar, baik dipinggir jalan protokol maupun diatas saluran air.
“Kali Baru sudah ditelusuri sampai Cililitan ternyata ada yang mampet sampai 3 meter dan sudah kita keruk dan diharapkan di PGC dan Hek tidak banjir lagi,” ujarnya. (Idham/Kominfomas JT)