Saat ini cuaca di Kota Jakarta tidak bisa diprediksi, berbagai bencana banyak terjadi di Jakarta mulai dari banjir dan bencana kebakaran. Selain itu, wabah penyakit mulai bermunculan pasca musim hujan mulai dari Demam Berdarah Dengue (DBD), muntaber, tifus dan disentri.
“DBD itu tidak mengenal orang, mau miskin, kaya, pejabat atau warga siapa saja bisa terkena DBD, siapa pun bisa kena dan bahkan Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkena DBD, karena justru nyamuk DBD biasanya juga berada ditempat yang bersih,” kata Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, saat memberikan sambutan dalam kegiatan Safari Jumat, di Masjid Jami At-Thoyyibah, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jumat (13/3).
Terkait masalah penyakit DBD, Wagub pun meminta setiap Jumat, jajaran Pemprov DKI Jakarta tetap turun ke masyrakat untuk melaksanakan aksi kebersihan lingkungan. Dirinya meminta aksi Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) agar lebih ditingkatkan lagi oleh para kader Jumantik yang ada di tingkat RT/RW.
Menurutnya, selain kasus penyakit DBD ini, warga Jakarta juga harus waspada dengan bencana kebakaran yang beberapa belakangan ini sering terjadi. “90 persen penyebab terjadinya kebakaran di pemukiman warga Jakarta dikarenakan oleh korsleting listrik yang menyebabkan arus pendek. Untuk itu kita telah instruksikan kepada seluruh Lurah, Camat dan Walikota untuk mendata dimana saja lokasi pemukiman yang rawan kebakaran,” ujarnya.
Wagub meminta kepada jajaran di wilayah agar segera mengecek semua sambungan kabel yang ada dipemukiman padat penduduk yang rawan kebakaran. ”Pastikan tidak ada penggunaan kabel listrik yang menumpuk pada satu sumber listrik, karena itulah penyebab arus pendek dan terajadi kebakaran,” kata Wagub.
Wagub berharap, warga agar selalu menerapkan lima tertib, mulai dari tertib membuang sampah, tertib hunian, tertib PKL, tertib lalu lintas dan tertib demo. “Dengan dijalankannya lima tertib itu maka harapan menjadikan kota Jakarta menjadi lebih baik akan terwujud,” tukasnya. (Idham/Kominfomas JT)