Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2015, di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (2/4). Kegiatan ini juga dihadiri Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, para anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Jakarta Timur, jajaran Muspiko, para Kepala SKPD/UKPD dan tamu undangan lainnya.
Musrenbang Jakarta Timur ini selanjutnya akan disusul dengan diskusi kelompok berdasarkan masing-masing bidang yang akan dilaksanakan Senin (6/4), di Kantor Walikota Jakarta Timur. Nantinya akan diakhiri dengan pembacaan hasil sidang kelompok oleh para Asisten dan penandatanganan Berita Acara Musrenbang oleh Walikota dan Kepala Kantor Perencanaan Pembangunan Kota Jakarta Timur.
Wagub mengungkapkan, pelaksanaan Musrenbang kali ini untuk menuju perbaikan dalam hal perencanaan pembangunan dan penyusunan anggaran. “Musrenbang inikan sehat, baik, transparan, berkualitas dan diharapkan fokus,” ujarnya.
Dirinya juga memberikan apresiasi dengan banyaknya anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Jakarta Timur yang hadir. Hal ini menurutnya, awal yang baik untuk bersama-sama memajukan kota Jakarta.
“Dewan memang harus jauh dilibatkan, sehingga mereka juga bisa menyampaikan aspirasinya, mengawal program dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” ujar Djarot.
Terkait prioritas program di Jakarta Timur untuk tahun 2016, Djarot mengharapkan adanya perbaikan infrastruktur jalan, penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan penanganan banjir. “Saya juga harapkan adanya revitalisasi pasar, karena semua pasar induk ada di Jakarta Timur. Apa yang dipaparkan Walikota Jakarta Timur saya pikir cukup bagus,” ujarnya.
Sebelumnya Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memaparkan tujuh prioritas wilayah Jakarta Timur 2016 dihadapan Wagub dan anggota DPRD yang hadir. Ketujuh program prioritas itu yaitu pertama, peningkatan sarana pendidikan dan kesehatan melalui pembangunan dan pemeliharaan gedung serta kelengkapannya; prioritas kedua, yaitu penataan dan pengembangan pasar tradisional menjadi pasar tematik dan kawasan sentra primer timur; sebagai prioritas ketiga, berupa penanggulangan kemacetan lalu lintas melalui penertiban parkir liar, penataan pedagang kaki lima dan rekayasa lalu lintas. Walikota targetkan pada tahun 2016 mendatang, terciptanya Kota Jakarta Timur sebagai kota yang tertib, nyaman dari parkir liar dan penataan PKL.
Yang menjadi program prioritas keempat di Jakarta Timur yaitu percepatan pengembangan dan pembangunan RTH serta taman interaktif yang terintegrasi dengan lingkungan permukiman; prioritas kelima, berupa penanggulangan pencemaran sampah dan banjir.
Selanjutnya prioritas keenam peningkatan ketentraman, ketertiban dan keindahan melalui penataan wilayah dan lingkungan kumuh. Terakhir, prioritas wilayah ketujuh, berupa peningkatan gerakan Toilet Bersih Jakarta Timur.
Proses Musrenbang Jakarta Timur sendiri diawali dari Rembuk RW. Menurutnya, dari 704 RW di Jakarta Timur, tercatat ada 10.836 usulan kegiatan, dengan usulan anggaran Rp. 7,4 trilyun.
Untuk aspirasi masyarakat di tingkat kelurahan menurut Bambang tercatat ada 4.497 usulan dengan anggaran 142,2 milyar. Sementara untuk aspirasi masyarakat di tingkat kecamatan te3rcatat ada 2.201 usulan dengan besar anggaran 218,7 milyar.
“Untuk aspirasi masyarakat di tingkat kota atau provinsi tecatat ada 4.434 usulan dengan jumlah anggaran 7,06 trilyun,” ujarnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)