Anak Balita Di Dekat Lokasi Limbah Beracun Duren Sawit Diperiksa Kesehatannya

Petugas kesehatan dari Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, memeriksa para anak balita yang tinggal dekat lokasi pembuangan limbah  B3 (bahan berbahaya dan beracun), di Jl. Pendidikan, RT 013/RW 02 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, Rabu (6/5). Pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap 23 anak, bertempat di TK SAWITRI yang berada di Komplek IKIP Duren Sawit.

Sebelumnya diinformasikan, limbah yang menimbulkan bau menyengat tersebut telah diprotes warga. Mereka khawatir akan mengganggu kesehatan, karena  sudah ada beberapa anak balita yang mengalami sesak nafas, muntah-muntah hingga susah makan setelah mencium baunya.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, memang belum ditemukan gejala penyakit akibat bau limbah zat kimia ini. Namun beberapa warga yang tempat tinggalnya dekat lokasi pembuangan limbah zat kimia, ada yang merasakan pusing dan mual-mual akibat mencium bau gas yang timbul dari limbah tersebut,” papar Tjahjo Nugroho, dokter umum dari Puskesmas Kecamatan Duren Sawit yang ikut melakukan pemeriksaan.

Menurut Tjahjo, sampai saat ini belum terlihat pengaruh dari limbah B3 kepada warga disekitarnya.  “Namun jika bau gas dari limbah kimia iitu sering dihirup, lambat laun akan mengganggu pernafasan,” ujar Tjahjo.

Menurutnya, pihak Puskesmas Kecamatan Duren Sawit akan  terus memonitor perkembangan kesehatan warga di RT 013/RW 02 Kelurahan Duren Sawit. Pemantauan kesehatan warga akan terus dilakukan sampai sumber bau dari limbah kimia benar-benar hilang.

“Masalah bau gas dari limbah kimia ini tidak bisa diatasi oleh medis saja, harus ada dari pihak aparat untuk menindak lanjuti permasalahan bau gas limbah kimia,” ujarnya.

Tjahjo mengakui, bau menyengat dari lokasi pembuangan limbah kimia tercium hingga radius 500 meter. “Yang paling terasa menyengat pada saat malam hari sampai subuh,” tukas Tjahjo.

Hal tersebut dibenarkan Mami Supriyadi, warga Komplek IKIP. Menurutnya, warga sangat terganggu dengan adanya bau dari limbah kimia yang dibuangn di lahan kosong dekat tempat tinggal mereka.  “Akibat bau limbah kimia ini cucu saya tidak nafsu makan, malah sering muntah-muntah karena bau yang sudah terlalu menyegat, sampai seminggu cucu saya dibawa ke dokter agar mau makan dan tidak muntah lagi,” ujar Mami.

Menurutnya, masalah bau limbah ini sudah berlangsung sebulan. Mami berharap, aparat Pemkot Jakarta Timur dapat menyelesaikan masalah ini dengan segera.

“Warga berharap, lokasi tersebut ditutup baik dari penimbunan sampah maupun limbah industri karena udara disekitar sini sudah tidak bersih lagi dengan keberadaan aktifitas tersebut,” tukasnya.

Wakil Walikota Jakarta Timur Husein Murad, Selasa kemarin (5/5), meninjau  ke lokasi pembuangan limbah yang diduga mengandung bahan kimia beracun di lahan kosong, Jl. Pendidikan, RT 013/RW 02 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit. Informasi adanya pembuangan limbah yang menimbulkan bau menyengat ini sendiri datang dari warga disekitarnya, karena sudah ada beberapa anak balita yang mengalami sesak nafas, muntah-muntah hingga susah makan setelah mencium baunya.

 

Menurut Wakil Walikota, tempat pembuangan limbah yang tidak diketahui asalnya tersebut merupakan lahan sengketa yang dimanfaatkan segelintir orang. Limbah yang diduga B3 tersebut, menurut Wakil Walikota telah menimbulkan pencemaran terhadap lingkungan di sekitarnya, sehingga sudah  menjadi ranahnya penyidik kepolisian.

“Semua sedang disidik mulai dari pelapor, warga dan keamanan yang tinggal di lahan kosong tersebut untuk mencari tahu siapa sebenarnya yang membuang limbah tersebut,” ujarnya. (Idham/Kominfomas JT)