Jaktim Miliki Rumah Susun Khusus Mahasiswa Di Pasar Rebo

Untuk pertama kalinya, Jakarta Timur memiliki rumah susun yang dikhususkan untuk para mahasiswa. Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa) tersebut, berada di Pondok Pesantren Husnayain, Jl. Lapan No. 25 Kecamatan Pasar Rebo.

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menyambut baik berdirinya Rusunawa Pondok Pesantren Husnayain tersebut, karena menambah perbendaharaan Jakarta Timur dalam penyediaan rumah susun. "Nantinya kami akan diteruskan kepada Dinas Pendidikan agar diusulkan semua lembaga pendidikan dapat berdiri Rumah Susun seperti ini,” kata Walikota, saat  menghadiri Tasyakuran Rusunawa Pondok Pesantren Husnayain, Sabtu (16/5).

Menurutnya, pembanguan rusun ini sangat penting bagi pelajar atau mahasiswa yang rumahnya jauh. Mereka tidak perlu repot mencari tempat tinggal, karena bisa menyewa Rusun yang berada di lingkungan pendidikannya, sekaligus dapat dipantau pergaulannya.

Walikota mengatakan, banyak mahasiswa atau pelajar yang tertangkap razia sedang berduaan di rumah kos-kosan. Mereka yang bukan suami istri tersebut, melakukan seks bebas dan bahkan ada yang sampai menggunakan narkoba. Razia yang beberapa waktu lalu pihaknya melibatkan BNK dan pihak kepolisian, karena pergaulan remaja sekarang sudah sangat mengkhawatirkan sekali.

"Dengan keberadaan Rusunawa untuk para mahasiswa ini, tentu sangat baik sekali selain mereka mudah dipantau di Rusunawa yang berada dilingkungan Pondok Pesantren ini juga memberikan pelatihan dan ilmu agama kepada mahasiswa penyewa Rusunawa ini," papar Walikota.

Ketua MPR Republik Indonesia, Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE, MM, berharap, dengan adanya Rusunawa ini, pondok pesantren  Husnayain dapat maju pesat baik pembangunan maupun pendidikan yang diberikan kepada para santrinya.

"Saya berharap KH. A. Cholil Ridwan, Lc terus sehat untuk meberikan bimbingan, nasehat dan pendidikan ilmu agama untuk umat muslim maupun para santri yang ada di pesantren Husnayain," ujar Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, untuk mengisi perlengkapan Rusunawa seperti kasur, lemari baju, lemari sepatu dan meja belajar, diberikan bantuan sebanyak Rp 30 juta.  "Walikota Jakarta Timur juga memberikan bantuannya sebanyak Rp 5 juta, dan kekurangannya untuk membeli perlengkapan furniture.Ssaat ini juga dilakukan lelang kepada undangan dimana satu paketnya berupa kasur, lemari baju, lemari sepatu, dan meja belajar seharga Rp 3 juta," paparnya.

Pimpinan Umum Pesantren Husnayain, KH. A. Cholil Ridwan, Lc, mengatakan, Rusunawa yang berada di pondok pesantren ini kepanjangannya ialah Rumah Susun Mahasiswa (Rusunawa). Pembangunan Rusunawa ini diperuntukan bagi mahasiswa yang kuliah di kampus sekitar Jakarta Timur dan Depok.

"Selain mereka bisa menyewa Rusunawa ini, mahasiswa akan mendapatkan ilmu agama tentang Tauhid, akidah, ibadah, Syariah, dan Wasarat pada waktu subuh dan waktu malam hari setelah sholat Isya. Insya Allah mahasiswa tersebut selain mendapatkan ilmu pendidikan setelah lulus mereka juga menjadi Sarjana yang Soleh," paparnya.

Menurutnya, sarjana yang soleh ini diharapkan menjadi calon pemimpin, baik sebagai Walikota, Gubernur, Menteri atau Presiden. Untuk ilmu pendidikan umum bisa mereka dapatkan di kampus masing-masing, sedangkan untuk ilmu agama mereka bisa dapatkan di Rusunawa Pondok Pesantren Husnayain.

"Kita ingin generasi penerus memiliki akidah dan memegang teguh syariat Islam sehingga mereka menjadi generasi yang soleh dalam memimpin bangsa ini," ujar Cholil.

Menurutnya, Rusunawa ini memiliki tiga lantai dimana setiap lantainya ada enam ruangan. “Setiap ruangan bisa menampung sampai sepuluh orang, jadi nanti terlihat seperti barak,” tukasnya.

Ir. M. Yusuf Hari Agung, perwakilan dari Dirjen Penyediaan Perumahaan Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, mengatakan, Pesantren Husnayain, dengan rusunawanya dibangun dengan DIPA APBN tahun 2014. Dirinya berharap, dapat dimanfaatkan degan baik.

"Kita konsepnya hanya membangun dan bentuknya hibah untuk yayasan pondok pesantren,” ujarnya.

Karena rumah susun ini dibangun oleh pemerintah,  maka tidak diperkenankan memungut sewa yang mahal. “Diharapkan Rumah Susun sewa ini dapat berumur panjang yaitu dengan adanya maintenance, jadi operasional harian maintenance dapat disuplai dari uang sewa dari mahasiswa yang menyewa," tukas Yusuf. (Idham/Kominfomas JT)