Jakarta Timur - Walikota Jakarta Timur M. Anwar meninjau posko siaga banjir Kecamatan Matraman. Hal ini untuk mengecek dan mengantisipasi bencana banjir di musim penghujan.
Pantauan di lokasi, Senin (21/1/2019) Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar didampingi Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur Mustajab mendatangi posko siaga banjir Kecamatan Matraman. Anwar datang untuk mengecek kesiapan peralatan dan logisitik di posko. Selama musim hujan aktifitas posko beroperasi selama 24 jam. Sejumlah peralatan logistik nampak telah disiap siagakan di posko. Sebagaimana diketahui, Pemkot Jaktim kembali mengaktifkan posko siaga banjir mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan kota.
”Tadi sudah kita lihat bersama ya bersama Pak Wali. Posko Siaga Banjir Kecamatan Matraman sudah siap. Berbagai kesiapsiagaan kita lakukaan baik dari logistik lengkap dengan petugas selama 24 jam,” kata Camat Matraman Ahmad Salahudin usai tinjauan Wali Kota Jakarta Timur di tebing Kali Ciliwung, Jalan Kesatrian IX, Kelurahan Kebon Manggis, Kecamatan Matraman, Senin (21/1/2019).
Dijelaskan Salahudin, wilayah Kecamatan Matraman yang menjadi langganan banjir berada di kawasan RW 03 dan 04. Oleh karena itu sejumlah peralatan telah disiapkan.
“Berbagai peralatan yang telah disiapkan berupa peralatan mendesak. Seperti perahu karet, peralatan memasak, pelampung, tikar, kasur, dan terpal. Tentunya, kami telah siapkan sesuai dengan instruksi Pak Wali, sehingga warga dapat merasa nyaman jika nantinya terjadi banjir,” paparnya.
Lebih lanjut Salahudin mengatakan untuk pencegahan banjir sendiri Kecamatan Matraman, terus mengimbau warganya agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Serta berperan aktif dengan perduli lingkungan.
”Nah, yang terpenting itu adalah kesadaran bagi masyarakatnya akan perduli lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan bergotong royong menciptakan suasana yang bersih,” tambahnya.
Sementara itu Kasudin Sumber Daya Air Jakarta Timur Mustajab mengatakan untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor, pihaknya telah melakukan pembersihan puing di tebing Sungai Ciliwung yang belum dipasangi dinding turap di kawasan RW 03.
“Inisiatif kita saja ini untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Seluruh puing kita keruk dan dibersihkan untuk mengurangi beban turap,” ujarnya.
Menurut Mustajab jika tidak dibersihkan terancam longsor. Oleh karena itu selain dibersihkan, perbaikan turap juga menggunakan batu kali.
“Kemudian turap yang lokasinya tegak lurus setinggi tiga meter akan dibuat landai. Agar lebih kokoh dan tak mudah mengalami abrasi,” pungkasnya.