Rapim Pemkot Jaktim Membahas Kesiapan Penanggulangan Banjir

Wali Kota Jakarta Timur, M.Anwar memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur bulan Januari tahun 2019 di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (30/1).

Rapim ini sendiri Wali Kota membahas kesiapan Pemkot Jakarta timur dalam penanggulangan bencana banjir dan Kasus DBD di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur.

Turut hadir dalam Rapim Wakil Walikota Jakarta Timur Uus Kuswanto, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Polisi R Arif, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter Kodim) 0505/JT Kapten Inf Agi Suprapto, Para Camat dan Lurah Sebagai Jakarta Timur, Kepala SKPD/UKPD Pemkot Jakarta Timur, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudis Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Fiena Fithriah, serta Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Hidayah.

Wali Kota dalam arahannya menjelaskan, “Dalam Rapim ini jajarannya Pemerintah Kota Jakarta Timur, mulai tingkat Kelurahan, Kecamatan sama tingkat Kota  membahas dan mengevaluasi kesiapsiagaan bencana banjir, Kasus DBD, kedisiplinan, kinerja, dan penyerapan anggaran.”

Juga ditambahkan, “Pihak Pemkot Jaktim juga membahas untuk koordinasi masalah normalisasi, bahwa sebagian sungai yang ada di Jakarta Timur dibawah koordinasi BBWSCC, tentunya sungai dengan sempadan tanahnya longsor dan perlu penanganan segera. Kita minta supaya dibantu koordinasinya, agar Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudis SDA) Jaktim dapat langsung mengerjakan tetapi dibantu oleh dari BBWSCC, agar tidak disalahkan mengerjakan pekerjaan pihak lain (BBWSCC)”.

Dalam Rapim ini juga dibahas masalah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang meningkat tajam di awal tahun 2019, dari data yang ada sampai bulan Januari 2019 sudah ditemukan 200 Kasus DBD di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur.

Dari data up date saat ini Jakarta Selatan masih memegang yang paling tinggi penderita DBD disusul Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat dan Kepulauan Seribu yang belum ditemukan kasus DBD,” ujarnya.

Untuk menurunkan jumlah kasus DBD kedepannya Sudis Kesehatan Jakarat Timur sendiri meminta Wali Kota untuk memberikan plakat warna merah pada kecamatan yang memiliki peringkat tertinggi dalam kasus DBD.

“Sudis Kesehatan Pemkot Jakarta Timur telah berupaya melakukan sosialisasi secara berkala kepada masyarakat yang ada di Jakarta Timur, dan hari ini juga kami melakukan sosialisasi ke lapas terutama lapas narkotika di Cipinang dan mengaktifkan kembali fungsi Jumantik,” ujarnya.    

“Kedepan kita harapkan jumlah penderita DBD tersebut bisa berkurang, dan upaya antisipasi preventif terus kita lakukan. Kedepannya dilaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebanyak tiga kali dalam seminggu setiap hari Selasa, Jumat, dan hari Minggu bersamaan saat melakukan kerjabakti,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudis Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Fiena Fithriah, dalam penjelasannya, kasus DBD di Jakarta Timur sampai tanggal 29 Januari 2019 terdapat 200 kasus DBD. Sementara Total kasus DBD se- Provinisi DKI Jakarta sebanyak 722 kasus pada tahun 2019.