Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus gencar memberantas kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di seluruh wilayah kota Jakarta Timur. Salah satunya dengan melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Menguras, Menutup, Mengubur, Plus segala bentuk pencegahan lainnya (3M Plus) di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (5/3/2019).
Di sana tercatat 99 kasus DBD selama Januari – awal Maret 2019. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Timur Uus Kuswanto turun melakukan PSN 3M Plus di salah satu wilayah Kecamatan Cipayung yaitu Pesantren Al Hamid Jalan Cilangkap Baru RT 001/ RW 001 Kelurahan Cilangkap.
Uus melakukan monitoring dan membuat lubang biopori (resapan air) bersama 110 petugas gabungan dari kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) se-Kelurahan Cilangkap, dan kader Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Turut serta petugas dari Puskesmas Kelurahan Cilangkap dan Kecamatan Cipayung.
Dalam kegiatan ini Wakil Wali Kota didampingi oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Rini Maharni, Camat Cipayung Fajar Eko Satrio, dan Lurah Cilangkap Natsir Sugiarto. Selain itu juga turut hadir dalam kegiatan ini para Lurah se-Kecamatan Cipayung.
“Hari ini kita melaksanakan PSN di Pesantren Al-Hamid, karena merupakan salah satu sarana pendidikan. Jadi perlu dilakukan pemeriksaan oleh kader Jumantik, karena wilayah ini cukup luas. Kita kerahkan seluruh kader Jumantik untuk secara bersama-sama memeriksa jentik nyamuk,” kata Uus.
"Alhamdulillah setelah dilakukan PSN di seluruh halaman Pondok Pesantren Al-Hamid tidak ditemukan jentik dan lingkungan juga cukup bersih. Saya berterima kasih kepada pengelola Pondok Pesantren Al Hamid sudah menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan sekitar," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cipayung Rini Muharni mengatakan dalam upaya menekan kasus DBD adalah dengan meningkatan kegiatan Jumantik peduli lingkungan. Kegiatan menggandeng Dasawisma dan Tim Penggerak PKK.
Kecamatan Cipayung mencatat 99 kasus DBD. Diantaranya 51 kasus DBD pada Januari dan 48 kasus DBD pada Februari-Maret 2019, dengan 21 kasus yang positif terkena dampak.
Adapun rincian kasus terjadi di Kelurahan Lubang Buaya (28 kasus), Kelurahan Bambu Apus (2 kasus), Kelurahan Setu (16 kasus), Kelurahan Pondok Ranggon (16 kasus), Kelurahan Munjul (13 kasus), Kelurahan Cilangkap (8 kasus), Kelurahan Ceger (8 kasus) dan Kelurahan Cipayung (8 kasus).
"Kita optimis dengan menggalakkan Jumantik peduli lingkungan dan PSN tiga kali seminggu kasus DBD dapat ditekan semaksimal mungkin. Karena mereka akan mengambil semua tempat penampungan air yang menjadi sarang nyamuk dan peredaran jentik nyamuk," kata Rini.