Jakarta Smart City (JSC) mensosialisasikan Jak Lingko dan CRM (Cepat Respon Masyarakat) di Blok B2 Lantai I, Kantor Walikota Jakarta Timur. Sosialisasi dibuka pukul 07.30 – 16.00 WIB pada Kamis (22/8/2019) – Jumat (23/8/2019).
Para warga yang mengunjungi kantor Walikota Jakarta Timur dan sekitarnya bisa mendapatkan informasi penggunaan dari transportasi umum dan kartu Jak Lingko, serta aplikasi CRM dengan langsung mendatangi stan JSC.
“Di sini kita sosialisasikan soal Jak Lingko dan CRM pada masyarakat yang berkunjung. Karena ternyata masyarakat masih ada yang belum paham tentang dua hal ini. Setelah kita berikan penjelasan mereka sangat tertarik,” kata Karina Deandra, petugas JSC, di lokasi, Kamis.
Pengguna Jak Lingko bisa membeli kartu Jak Lingko di setiap halte Transjakarta dan terminal-terminal tertentu. Kartu bisa digunakan untuk menggunakan angkutan Jak Lingko dan Transjakarta.
Untuk mendapatkan kartu Jak Lingko hanya dikenakan biaya Rp 30.000,- untuk pembelian pertama. Sedangkan, dalam satu kali transaksi kartu bisa digunakan selama 3 jam pertama secara gratis, selanjutnya akan dikenakan biaya.
“Untuk penggunaan pertama, saldo di kartu Jak Lingko ini tidak akan berkurang saat ditaping di dalam angkot Jak Lingko maupun Transjakarta," jelas Karina.
Sementara penggunaan aplikasi CRM merupakan layanan untuk warga agar bisa melaporkan kondisi di wilayahnya secaa langsung kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Aplikasi bisa diunduh langsung di ponsel pintar warga.
Aplikasi CRM memuat 12 kanal pengaduan masyarakat. Diantaranya seperti aplikasi Qlue, Twitter @DKIJakarta, Facebook Pemprov DKI Jakarta, SMS : 0811272206, dan lapor 1708. Selain itu, ada pula kanal pengaduan di kelurahan, pengaduan di kecamatan, pengaduan Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, pengaduan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta dan pengaduan melalui akun media sosial pribadi Gubernur DKI Jakarta.
"(Pengaduan bisa) seperti jalan rusak, lampu penerang jalan umum padam, banjir, kebakaran dan sebagainya. Dari laporan ini nantinya petugas dari unit terkait akan langusng menindaklanjutinya," ungkap Daniel Sitorus, petugas JSC lainnya.
Para warga yang mengunjungi stan Jakarta Smart City diajak untuk berpartisipasi dalam pemasangan foto atau video diri di stan sebagai tanda kehadiran. Mereka pun diajak untuk mengikuti (follow) akun Instagram @jakartasmartcity dan mendapatkan souvenir tumbler (botol minum)
Zaky (37), salah seorang pengunjung mengaku sangat tertarik dengan adanya stan JSC ini. Karena, ia bisa mendapatkan informasi lebih banyak tentang Jak Lingko dan aplikasi CRM.
Ia mengaku, selama ini hanya melihat dari berita-berita di media massa terakait transportasi Jak Lingko dan aplikasi CRM, tapi belum mengetahui detailnya. Zaky mengaku ini dapat membantunya sebagai pengguna transportasi umum sepertu Transjakarta dan Kereta Rel Listrik (KRL).
Dengan keberadaan stan JSC ini, lanjutnya, ia mengaku jadi lebih paham dan bisa segera memanfaatkan aplikasi CRM untuk melaporkan kondisi di lingkungannya.
“Sangat bagus dan bermanfaat ini bagi warga seperti saya ini. Karena informasi seperti ini memang sangat penting di sampaikan ke masyarakat agar lebih banyak yang tahu lagi,” kata Zaky.
Dia berharap, ke depannya layanan informasi di stan Jakarta Smart City lebih banyak lagi materinya. Terutama yang terkait dengan pelayanan masyarakat maupun program Pemprov DKI, agar masyarakat juga lebih paham. Seperti soal program pelatihan kerja, pelatihan kewirausahaan terpadu, normalisasi kali dan sebagainya.