Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi DKI Jakarta Djarof Saiful Hidayat mengharapkan Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPDB) di sekolah-sekolah harus jauh dari berbagai bentuk tindakan kekerasan, bullying, pelecehan dan penggojlokan. MOPDB menurutnya, bukan bentuk perpeloncoan sehingga kegiatannya pun harus membuat siswa atau murid merasa nyaman di sekolahnya yang baru.
“MOPDB bisa diisi dengan kegiatan kreatif dan produktif yang bisa menumbuhkan inspirasi dan optimisme utamanya pada siswa baru ketika memasuki hari pertama dikelas, tidak dengan aksi perpeloncoan siswa baru yang bisa menakutkan dan mengurangi kenyamanan siswa di sekolah,” papar Dajarot, saat meninjau pelaksanaan MOPDB, di SMPN 20 Kramatjati, Rabu (29/7).
Pada kesempatan ini, Wagub juga berpesan agar para siswa tidak terlibat tawuran dan Narkoba. “SMPN 20 harus bebas tawuran, bebas narkoba dan wajib menjadi yang terdepan untuk membantu Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera,” pesannya.
Dirinya juga meminta pihak SMPN 20 Kramatjati, agar menjaga kesehatan kantin yang ada di sekolah tersebut. “ SMPN 20 wajib membuat kantin yang sehat, baik itu bebas formalin, boraks, rhodamin dan bebas dari semua zat berbahaya yang bisa meracuni seluruh siswa-siswi sekolah, yang bisa membuat kesehatan tubuh melemah dan sakit,” pesannya.
Wagub yang datang bersama Wakil Walikota Jakarta Timur Husein Murad dan Kepala Dinas Pendidikan Arie Budiman ini, tiba di sekolah tersebut pukul 08.00 WIB. Selain untuk memantau pelaksanaan MOPDB, pihak SMPN 20 Kramatjati juga sedang menggelar Pentas Seni yang menampilkan bakat dan kreativitas para peserta didik di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 20 Kramatjati H. Santyo mengatakan, tema Pentas Seni SMPN 20 Kramatjati yaitu Dari Siswa, Oleh siswa, Untuk siswa. Para siswa menurutnya, bebas menampilkan bakat yang dimiliki dan tidak ada batasan untuk tampil di pentas seni sekolahnya.
“Hal ini bertujuan agar potensi siswa-siswi lebih maksimal untuk kehidupan kedepannya,” ungkap Santyo. (Jonathan/Kominfomas JT)