200 Petugas Gabungan Sisir Kerumunan Massa di Wilayah Cipayung dalam PSBB

Sebanyak 200 petugas gabungan melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Tingkat Kota Jakarta Timur di wilayah Kecamatan Cipayung, Kamis (14/5/2020).

Adapun petugas gabungan terdiri dari Satpol PP Tingkat Kota, Satpol PP Kecamatan dan Satpol PP Kelurahan, Dinas Perhubungan Kecamatan,TNI, Polri, Suku Dinas Sosial, Suku Dinas Lingkungan Hidup. Ikut serta pula bantuan dari FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat), organisasi masyarakat, pengurus RW, dan pengurus RT.

Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M.Anwar, meminta agar warga tidak mengikuti perkembangan isu yang tidak jelas selama Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang PSBB masih berlaku.

“Selama Pergub itu belum dicabut oleh bapak Gubernur kita akan melakukan penindakan secara tegas, kecuali masker yang belum sepenuhnya dibagikan bapak Gubernur DKI Jakarta untuk warga masyarakat DKI Jakarta. Kita lakukan pemberian sanksi bagi warga yang tidak menggunakan masker,” jelas Wali Kota, usai memimpin apel PSBB di Kecamatan Cipayung.

Dalam PSBB kali ini, Wali Kota meminta para petugas gabungan ikut membantu memberikan imbauan dan pemahaman kepada warga terhadap peraturan yang telah ditetapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sebab, peraturan tersebut dibuat untuk mengurangi dan menekan angka kasus COVID-19 di DKI Jakarta.

"Saya mengimbau kepada warga, khususnya warga Jakarta Timur hindari kerumunan orang, jaga jarak fisik dan selalu memakai masker," tambahnya.

Sementara itu, Camat Cipayung, Fadjar Eko Satrio, menambahkan, dalam kegiatan pengawasan PSBB ini tim dibagi dua untuk menyisir wilayah Utara dan Selatan. Wilayah Selatan meliputi Kelurahan Cipayung, Kelurahan Cilangkap, Kelurahan Munjul dan Kelurahan Pondok Ranggon.

Selanjutnya, wilayah Utara meliputi Kelurahan Lubang Buaya, Kelurahan Setu, Kelurahan Bambu Apus, dan Kelurahan Ceger.

“Fokus utamanya pasar dan pedagang di pinggir jalan. Karena pedagang banyak turun ke jalan dan terjadi kerumunan massa," pungkas Fadjar. (JS)