Puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Pisangan Baru, bersama anggota TNI dari Dinas Pembinaan Mental TNI AD (Disbintalad) dan masyarakat, kerja bakti membersihkan sampah di sepanjang saluran penghubung (PHB) Waliot yang berada di kawasan Pasar jangkrik, Jl. Pisangan Baru Tengah, RT 007/RW 04 Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Rabu (30/9). Aksi kebersihan yang dipimpin langsung Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana ini, dalam upaya mengantisipasi terjadinya banjir, saat musim hujan tiba.
“Aksi ini sinergi antara PPSU Kelurahan Pisangan Baru dengan anggota TNI untuk membersihkan sampah yang ada di saluran air dan kali,” kata Walikota, usai memimpin apel petugas.
Walikota mengatakan, saluran PHB Waliot merupakan salah satu yang dipenuhi sampah. Sampah yang ada di saluran sudah menumpuk karena sudah bertahun-tahun tidak dibersihkan. Terlebih lagi saluran berada di tengah-tenhan antara pemukiman penduduk dan Pasar Jangkrik.
“Ini sudah kewajiban Pemerintah Kota untuk membersihkannya, sesuai dengan keinginan Bapak Gubernur agar semua kali dan saluran harus bersih dari sampah,” ujarnya.
Menurut Walikota, kasus seperti saluran PHB Waliot cukup banyak. Dirinya pun bersama jajaran terkait akan menyisir satu-persatu saluran yang ada dan membersihkannya dari sampah.
“Kasus seperti ini banyak, kami akan lakukan step by step. Saya juga telah meminta kepada para Lurah agar membersihkan sampah di saluran-saluran air dengan mengerahkan petugas PPSU,” ujar Walikota.
Sementara itu Wakil Camat Matraman Achmad Salahudin mengatakan, ada sebanyak 35 petugas PPSU Kelurahan Pisangan Baru dan 40 anggota TNI dari Disbintalad yang gotong royong mengangkati sampah di saluran PHB Waliot. Selain dari PPSU dan TNI, aksi ini juga melibatkan anggota masyarakat setempat sebanyak 30 orang.
“Saluran PHB Waliot ini diapit pemukiman penduduk dan kios-kios pedagang, sehingga petugas sedikit kesulitan untuk membersihkannya,” kata Achmad.
Untuk mencegah warga membuang kembali sampah ke dalam saluran, pihaknya sudah meminta para pengurus RT dan RW, serta kepala Pasar Jangkrik untuk ikut mengawasi. “Saya berharap tidak ada lagi warga dan pedagang yang membuang sampah ke saluran air. Setelah aksi kebersihan ini, kami bersama akan melakukan pengawasan agar tidak ada lagi warga yang membuang sampah,” ujarnya.
Kepala Seksi Tata Air Kecamatan Matraman, Slamet Riyanto mengatakan, panjang aluran PHB Waliot yang dibersihkan sepanjang 400 meter. Lebar saluran sendiri menurutnya bervariasi antara 3 meter sampai 1,5 meter.
“Setelah aksi kebersihan ini, pihak Sudin Tata Air akan melakukan pengurasan sedimen agar aliran air semakin lancar,” kata Riyanto.
Menurutnya, kegiatan pengurasan saluran akan dilakukan secara manual, mengingat lokasi saluran yang berada di tengah-tengah pasar dan pemukiman penduduk. “Lokasinya tidak memungkinkan pekerjaan pengurasan saluran dengan menggunakan alat berat,” katanya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)