Jalan DI Panjaitan Alami Penyempitan Sebulan

Terkait pemasangan alat inklinometer dan ekstensometer untuk proyek sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) akan ada penyempitan ruas Jalan DI Panjaitan, di perempatan dengan Jalan Kebon Nanas, Jatinegara. Penyempitan jalan akan berlangsung dari tanggal 12 Desember 2014-10 Januari 2015.

“Jalan yang semula lebarnya 19 meter akan menjadi 13,5 meter. Bagi pengguna jalan kami himbau agar berhati-hati saat melintasi Jalan DI Panjaitan,” kata Kasudin Perhubungan Jakarta Timur Ir. Benhard Hutajulu, MT, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/12).

Menurut Benhard, penyempitan yang berlangsung sekitar satu bulan tersebut karena adanya pemasangan alat inklinometer dan ekstensometer di ruas Jalan DI Panjaitan. Inklinometer menurut Benhard adalah alat untuk mengukur pergerakan lateral tanah yang memungkinkan untuk mendapatkan pengukuran di bawah permukaan. Sementara ekstensometer merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur penurunan tanah.

Proyek pembangunan Sodetan Kali Ciliwung KBT sendiri merupakan program pengendalian banjir di Kali Ciliwung ruas Cawang-Manggarai yang dimiliki Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun pelaksana proyek ini yaitu PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bila rampung diharapkan sodetan tersebut dapat mengalihkan debit banjir Kali Ciliwung ke KBT sebesar 60m3/detik melalui bawah Jalan Otto Iskandar Dinata 3.

Pembangunan sodetan dibagi dalam dua tahapan, yaitu tahap I pembangunan saluran atau terowongan air dengan kapasitas sebesar 60m3/detik dan tahap II untuk pembangunan inlet, otlet dan normalisasi Kali Cipinang.

Pekerjaan pembangunan sodetan Kali Ciliwung-KBT merupakan salah satu proyek pionir di Indonesia yang menggunakan metode microtunneling (pipe jacking) dengan menggunakan mesin EFB. Sodetan ini sendiri berada sekitar 10 meter di bawah permukaan tanah sehingga diperlukan penanganan terhadap struktur bawah tanah dan utilitas yang terdapat di sepanjang trase sodetan.

“Dengan trase yang berada pada struktur bawah tanah dan terdapat beberapa utilitas dalam pekerjaan proyek ini, maka akan dilakukan monitoring dengan memasang alat inklinometer dan ekstensometer,” jelas Benhard. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)