Pemkot Jaktim Dirikan Posko Kesehatan Di Lokasi Rawan Banjir

Pemkot Jakarta Timur mendirikan posko kesehatan di dekat lokasi rawan banjir akibat luapan Kali Ciliwung di wilayah Kecamatan Jatinegara. Penempatan posko tersebut berdekatan dengan lokasi pengungsian yang ada sehingga memudahkan para pengungsi yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Kepala Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Dr. Winarto mengatakan, ada dua kelurahan di wilayah kerjanya yang terdampak banjir, yaitu Kelurahan Kampung Melayu dan Bidara Cina.  Untuk di Kelurahan Kampung Melayu, posko pelayanan kesehatan didirikan di Kampung Pulo, RW 07, sementara di Kelurahan Bidara Cina terdapat di Puskesmas Kelurahan setempat.

"Kita menyiapkan posko pelayanan kesehatan, sementara ini hanya satu di Kampung Melayu, di RW 07. Tapi besok kami lihat situasi, mempelajari di lapangan. Kita sasar memang pelayanan secara umum, ibu hamil, balita, dan lansia itu prioritas kami. Kita tindak lanjuti, misalnya ibu hamil kebutuhannya apa, balita apa," kata Winarto, Selasa (17/11).

Dikatakan Winarto, sambil proses pemetaan berlangsung, pihaknya sudah mengerahkan tenaga kesehatan di tingkat kelurahan dan kecamatan untuk melakukan pendataan terhadap warga terdampak luapan Kali Ciliwung.

"Secara tim kita sudah siapkan, tapi nanti mereka menyisir juga ke seluruh RW. Selama ini masih mobile, kami mapping dulu, datanya masih belum fix, karena ini masih hari pertama dan mobilitas warga pengungsi juga masih tinggi. Tapi petugas yang piket kami minta data, untuk dilakukan intervensi," kata Winarto.

Ditambahkan Winarto, pos pelayanan kesehatan rencananya akan disiagakan selama 24 jam dan dibagi menjadi tiga shift dengan tenaga yang dikerahkan tiap shift-nya sebanyak 4-5 petugas. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan satu mobil ambulance.

Walaupun pelayanan di masing-masing puskesmas tetap berjalan, namun pihaknya sudah melakukan penjadwalan piket atau pembentukan tim gadar banjir di posko pelayanan kesehatan.

"Kita sudah buatkan jadwal, dari Senin sampai Minggu. Untuk sementara ini satu tim ada 4-5 petugas, termasuk supir ambulance, takutnya ada yang perlu dirujuk. Kalau jam kerja masih bisa kita perbanyak tenaga medis dari puskesmas kelurahan dan kecamatan, kalau di luar jam kerja kita sudah tentukan tenaga medis yang piket," tambah Winarto.

Khusus Kelurahan Bidara Cina, pelayanan kesehatan digabung di puskesmas kelurahan melihat letak puskesmas yang berdekatan dengan pos pengungsian.

"Di Bidara Cina III, warga ngungsi di Puskesmas, yang berdekatan dengan sekolah makanya nggak buka pos, tapi puskesmas tetap membuka pelayanan umum dan melayani pengungsi,” tukasnya. (Jonathan/Kominfomas JT)