Penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas pembangunan Nasional saat ini, seperti tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019. Ditargetkan pada penghujung tahun 2019 nanti atau akhir pemerintahan Kabinet Kerja, tingkat kemiskinan turun menjadi 8-10 persen.
“Saat ini pemerintah telah menjalankan berbagai kebijakan yang komprehensif dalam menanggulangi kemiskinan,” kata Sekretaris Kota Jakarta Timur Junaidi, saat membuka acara Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2015, di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis ( 26/11 ).
Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan, Presiden telah menetapkan Perpres Nomor 166 Tahun 2014, berupa program perlindungan sosial yang meliputi programSimpanan Keluarga Sejahtera, program Indonesia Pintar dan program Indonesia Sehat. Dalam implementasinya, penanggulangan kemiskinan dikelompokkan jadi empat kluster program. Salah satu kelompok programnya adalah Klaster 1 yang merupakan kelompok program bantuan sosial terpadu yang sasarannya rumah tanga.
“Program-program dengan sasaran rumah tangga tersebut diantaranya adalah program Kelurga Harapan (PKH), Bantuan Biaya Pendidikan Untuk Siswa Miskin (BSM), Bantuan Jaminan Kesehatan Masyarakat Untuk Rumah Tangga Miskin (JKN) serta Program Beras Untuk Masyarakat Miskin atau Raskin,” papar Junaidi.
Junaidi mengatakan, untuk penanggulangan kemiskinan tersebut, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya meningkatkan kesehatan pelayanan kesehatan bagi masyarakatnya. “Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah terjadi peningkatan jumlah warga yang berobat ke Puskesmas diseluruh wilayah ibu kota pasca diterapkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” ujarnya.
Junaidi berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan program-program penanggulangan kemiskinan yang ditunjukan kepada masyarakat miskin agar lebih efektif dan efisien. “ Saya berharap masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan yang sebelumnya tidak terjangkau dapat lebih diperhatikan dan terbantu sehingga kegiatan pembangunan dapat juga mereka rasakan manfaatnya,” tutup Junaidi. (Puji/Kominfomas JT)