Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberculosis (TB). Menurut Walikota, TB merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian dan menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia.
“Penyakit Tuberculosis sampai dengan saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia,” kata Walikota, saat membuka acara pertemuan koordinasi program Tuberculosis dengan Tim Gerakan Terpadu (GERDUDA) pencegahan dan pengendalian TB Jakarta Timur di Ruang Serba Guna Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (16/12).
Menurut Walikota, dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit TB, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah melibatkan banyak pihak mulai dari pembentukan Tim Public Private Mix (PPM) yang terdiri dari unsur organisasi profesi, bermitra dengan NGO Kesehatan, bermitra dengan negara donor darah. “Upaya lain salah satunya membentuk Tim Gerakan Terpadu (GERDUDA) untuk pencegahan dan pengendalian di wilayah Jakarta Timur,” papar Walikota.
Walikota menjelaskan, penyakit TB merupakan penyakit menular langsung yang dapat menyebabkan kematian. Diperkirakan jumlah penderita penyakit TB dengan BTA positif di Jakarta Timur dari tahun 2014 - 2015 sebanyak 3.040 orang.
Penyakit TB sampai dengan saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Walaupun upaya pengendalian dengan cara Directly Observed Treatment Shorcourse (DOTS) atau pengobatan TB dalam jangka pendek dengan pengawasan langsung telah dilakukan, namun tetap saja angka penyakit menular ini masih tinggi.
“Cara seperti ini banyak dilakukan di berbagai negara semenjak tahun 1995,” ujarnya.
Bambang berharap dengan adanya pertemuan ini, Tim Gerduda dapat memaksimalkan kinerja mereka sehingga upaya pencegahan dan pengendalian TB dapat dilaksanakan secara optimal dan dapat mengurangi angka penderitanya. Di Jakarta Timur sendiri, Strategi DOTS mulai di berlakukan pada tahun1996 dengan melibatkan puskemas sebagai tahap awal, baik itu puskesmas kecamatan mau pun puskesmas kelurahan.
“Untuk pihak rumah sakit dan lapas atau rutan kita libatkan baru pada tahun 2005,” ujar Bambang. (Maman/Kominfomas JT)