Upaya Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur mengebut vaksinasi Covid-19 bagi warga berusia 18 tahun ke atas terus dikebut. Salah satunya, gelaran vaksinasi Covid-19 di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Tercatat, 1.034 warga berusia 18 - 50 tahun di Kelurahan Jatinegara terdaftar mengikuti vaksinasi Covid-19 selama 15-16 Juli 2021 di SD Negeri 08 Jatinegara, Jalan Buatan Kelurahan Jatinegara.
Wakil Camat Kecamatan Cakung, Syafrudin Chandra, menyampaikan terima kasih atas antusiasme warga Kelurahan Jatinegara untuk mengikuti program Pemerintah dalam memutuskan tali rantai penularan Covid-19.
"Ini merupakan langkah positif, 1.034 jiwa warga terdaftar. Artinya, semakin banyak warga tervaksin semakin besar penekanan angka kasus positif. Intinya Pemerintah menginginkan keselamatan kesehatan bagi seluruh warganya dari ancaman Covid-19," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (15/7/2021).
Ditambahkan Chandra bahwa angka tersebut merupakan capaian target harian di wilayahnya untuk vaksinasi Covid-19 kelompok usia 18-50 tahun.
"Tentunya, ini patut diapresiasi, para tenaga kesehatan Kelurahan hingga kolaborasi koordinasi di tingkat RT/RW terwujud untuk menyosialisasikan kepada warga agar ikuti vaksinasi Covid-19," tambahnya.
Sementara itu, Lurah Jatinegara, Slamet Sihabudin, mengatakan bahwa capaian vaksinasi Covid-19 tersebut merupakan bentuk kolaborasi bersama mulai Ketua RT/RW, kader PKK, Dasawisma, FKDM dan semua unsur masyarakat yang telah menyosialisasikan kepada warga yang belum divaksin.
Awalnya, ditargetkan 300 peserta yang divaksin, tetapi bertambah menjadi 1.034 warga yang bersedia mendaftarkan dirinya ikuti divaksin.
"Semakin banyak warga mengikuti vaksinasi semakin banyak pula kelompok kekebalan tubuh (herd imunity) 60 persen dengan harapan keselamatan kesehatan warga serta menekan tingginya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19," paparnya.
Annisa (19) warga RT 016/RW 08 Kelurahan Jatinegara menyambut baik adanya vaksinasi Covid-19.
"Tidak adan kendala apapun. Semoga pandemi Covid-19 ini dapat berakhir karena sudah banyak sekali warga yang kehilangan," ujarnya. (AJ)