Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana melakukan peletakan batu pertama pembangunan kembali Mushola Al Ikhlas yang terletak di Kampung Pulo RT 014/RW 02 Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara. Mushola ini merupakan pengganti Mushola Al Ikhlas yang terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung beberapa waktu lalu.
Pada acara ini Walikota memberikan bantuan dana yang diterima langsung oleh Ketua Panitia Pembangunan Mushola Al Ikhlas M. Soleh. Dirinya berpesan kepada warga setempat agar dapat menyisihkan sebagian rejekinya untuk mempercepat pembangunan Mushola Al Ikhlas.
“Pembangunan Mushola Al Ikhlas ini ditargetkan selesai dalam waktu dua bulan sehingga bisa cepat digunakan oleh masyarakat untuk melaksanakan ibadah sholat berjamaah dan melakukan kegiatan keagamaan. Untuk itu kita akan pantau terus pengerjaannya sehingga bisa selesai tepat waktu,” ujar Walikota.
Dirinya pun berharap, agar warga dapat memberikan bantuan baik itu tenaga atau sekedar makanan dan minuman untuk para pekerja yang membangun mushola. “Kita harus tunjukkan semangat yang tinggi dalam membangun rumah ibadah ini,” kata Walikota.
Walikota mengatakan, jika dirinya masih dipercaya menjadi Walikota oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta, saat peresmian Mushola Al Ikhlas nanti akan dibuat semeriah mungkin. Dirinya pun siap membantu kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan disekitar mushola.
“Saya bersama Camat dan Lurah akan datang jika warga menginginkan adanya kerja bakti dilingkungan RT 014/RW 02 Kampung Pulo ini,” ujarnya.
Ketua Panitia Pembangunan Mushola Al Ikhlas, M. Soleh, mengatakan, mushola yang akan dibangun ini merupakan pengganti Mushola Al Ikhlas yang kemarin terkena bongkaran dalam proyek normalisasi Kali Ciliwung. “Posisi Mushola Al Ikhlas yang akan dibangun berada disebelah mushola yang lama namun sedikit mundur ke belakang karena dipinggir kali ini akan dibuat jalan inspeksi,” katanya.
Warga menurutnya menyadari proyek normalisasi kali Kali Ciliwung ini merupakan program pemerintah guna menahan air kali Ciliwung agar tidak masuk ke pemukiman rumah warga saat musim hujan tiba. “Kami sangat mendukung sekali jika ini bisa menjadikan lingkungan kami lebih baik lagi,” papar Soleh.
Sementara itu, Lurah Kampung Melayu, Setiyawan, mengatakan, di Kampung Pulo ada tiga mushola yang harus dibongkar karena terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. “Selain Mushola Al Ikhlas ada Mushola Al Hidayah yang sudah didapatkan lokasi penggantinya untuk dibangun kembali dan terakhir Mushola Al Mukaromah namun belum dapat lahan untuk penggantinya,” ujar Setiyawan. (Idham/Kominfomas JT)