Kontainer Hilang, Sampah Berserakan di Jl. Rawa Kepiting

Warga RW 10 Kelurahan Jatinegara kesulitan membuang sampah, karena kontainer hasil swadaya masyarakat yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah hilang. Akibatnya, sampah menumpuk dan berserakan di sepanjang Jalan Rawa Kepiting, Kawasan Industri Pulogadung, sehingga mengganggu kenyamanan warga.

Hilangnya kontainer sampah tersebut dibenarkan Lurah Jatinegara Ali Wahyudin. “Sebelum kontainer sampah milik warga hilang, sampah tidak berserakan seperti ini. Tetapi semenjak kontainer sampah itu hilang, sampah terlihat berantakan karena memang warga sekitar dan para pekerja dari luar wilayah yang membawa sampah buang sampah dilokasi tersebut,” ujar Ali, saat meninjau tempat pembuangan sampah di RW 10 Kelurahan Jatinegara, Selasa (6/1).

Menurutnya, pengangkutan sampah bukannya tidak ada tetapi sangat lambat sekali. Pihaknya sudah bersurat hingga tigak kali ke Sudin Kebersihan Jakarta Timur, tetapi sampai saat ini tidak ada realisasinya.

“Kita ingin ditempat ini ada truk sampah,  agar warga tidak membuang sampah dijalan lagi dan kalau bisa kontainer sampah milik warga agar dikembalikan karena truk tersebut hasil swadaya warga sekitar dibeli dengan harga 18 juta,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Ali juga berharap PT. JIEP sebagai pengelola Kawasan Industri Pulogadung agar segera memperbaiki jalan yang saat ini tertutup sampah dengan beton dan menertibkan gubuk liar dikawasan tersebut. Bahkan, jika perlu bantuan pihaknya akan segera membuat surat ke Kecamatan untuk pelaksanaan penertiban.

Sementara itu, Ketua RW. 10 Kelurahan Jatinegara, Suwaryanto, mengatakan, warga dulu pernah swadaya membeli kontainer  sampah dengan harga sekitar Rp 18 juta. Namun, baru digunakan beberapa bulan, kontainer tersebut hilang.  
“Setiap bulan sudah memberikan retribusi sebesar Rp 400 ribu untuk pengangkutan sampah ini, tetapi hasilnya tidak ada sampah tetap menumpuk.  Nanti sampah jika sudah terlalu banyak terpaksa diangkut menggunakan alat berat dan kita terpaksa mengeluarkan uang lagi padahal tiap bulan kita rutin bayar retribusi,” ujarnya.

Menurutnya, sampah diangkut seharusnya tiga kali dalam seminggu, tetapi saat ini sampai berminggu minggu sampah tidak diangkut. “Lima bulan yang lalu sudah dibersihkan dengan alat berat, namun sekarang menumpuk lagi karena memang volume pembuangan sampah setiap harinya cukup besar,” katanya. (Idham/Kominfomas JT)