Rain Garden dan Bioswale, Inovasi Baru Antisipasi Banjir di Jakarta Timur

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terus mengantisipasi banjir dan genangan, salah satunya dengan memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk dijadikan daerah resapan air.

Melalui terobosan baru, Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur membuat Rain Garden dan Bioswale, yakni sistem rembesan air hujan alami yang dikemas secara natural untuk mengatasi banjir, dengan terdapat estetika tanaman hias, sehingga kondisi ekologi di lingkungan dapat optimal.

Adapun pembuatan Rain Garden dan Bioswale tersebut dilakukan di 10 titik Kecamatan wilayah Jakarta Timur. Diantaranya, Jalur Hijau Jalan Jendral Basuki Rahmat, Jalan Dr. Soemarno, Jalan DI. Panjaitan, Jalan Kedondong, Jalan Alu-Alu, Jalan Ahmad Yani, Jalan Mayjen Sutoyo Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Pulo Mas, dan Jalan Persahabatan Utara.

Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Administrasi Jakarta Timur, Christian Tamora Hutagalung, mengatakan, Rain Garden ini nantinya akan dibuat berupa area cekungan yang berbentuk taman dengan berbagai media tanam. Sementara, Bioswale sendiri merupakan saluran vegetasi dan depresi untuk mengendalikan limpasan air hujan yang berbentuk linear atau memanjang dan dihubungkan dengan saluran kota.

“Dengan terobosan ini kita harapkan, keberadaan taman selain memperindah tata kota juga mampu mengurangi potensi banjir,” katanya, Senin (1/11/2021).

Dijelaskan Christian bahwa, pihaknya akan terus lakukan percepatan progres pembuatan Rain Garden dan Bioswale. Dimana, terdapat tiga lokasi yang akan disegerakan rampung pada akhir tahun 2021 ini dan tujuh berikutnya dirampungkan pada awal tahun 2022.

“Ketiga lokasi yang dikerjakan berada di RTH Jendral Basuki Rahmat (Rain Garden), Jalan Dr. Soemarno (Rain Garden), dan Jalan DI. Panjaitan (Bioswale),” katanya.

Christian juga berharap konsep pembuatan Rain Garden dan Bioswale ini selain meminimalisir terjadinya banjir, juga mampu memberi manfaat saat musim kemarau tiba.

“Konsep ini agar dapat diikuti oleh seluruh masyarakat, sehingga kondisi air tanah dapat terjaga baik,” tandasnya. (AJ)