Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Kota Administrasi Jakarta Timur untuk kategori Kemandirian Pemerintah Daerah sebagai kota yang secara mandiri berperan aktif mewujudkan percontohan pasar aman dari bahan berbahaya. Penghargaan diserahkan Kepala Badan POM RI Dr. Roy A. Sparringa, M.App.Sc. kepada Wakil Walikota Jakarta Timur Husein Murad, dalam acara Badan POM Award di Gedung Danaphala Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Rabu (10/2).
Wakil Walikota mengatakan, penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi yang diberikan oleh Badan POM untuk Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur terhadap keamanan pangan nasional. “Jakarta Timur mendapat apresiasi atau penghargaan dari Badan POM RI karena dianggap sebagai pemerintah daerah yang begitu peduli terhadap keamanan pangan,” kata Husein.
Husein memaparkan, banyak faktor yang melandasi penilaian dari Badan POM RI tersebut. Selain Jakarta Timur memiliki pasar yang aman pangan, juga ada kelurahan aman pangan dan memiliki tim keamanan pangan.
“Jadi kita dianggap pemerintah kota yang aktif didalam melaksanakan keamanan pangan,” tutur Wakil Walikota.
Penghargaan ini menurutnya menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi masyarakat Kota Administrasi Jakarta Timur dan masyarakat nkota Jakarta secara umumnya. “Ini tentu prestasi bagi semua pihak, SKPD/UKPD, Sudin, Kantor juga pimpinan Walikota sehingga kita mendapatkan penghargaan ini. Ini kebanggan bagi kita semua, juga kebanggan untuk seluruh masyarakat Jakarta Timur,” tuturnya.
Dirinya berharap, penghargaan ini dapat dipertahankan. Ke depan harus lebih dipastikan bahwa semua pangan yang dijual diseluruh Jakarta Timur tetap aman.
“Baik itu bahan yang masih bahan maupun itu pangan yang sudah siap konsumsi, misalnya semua pasar diseluruh Jakarta Timur harus aman pangan. Semua rumah makan harus aman, semua kantin-kantin dan kedai-kedai. Kantin-kantin sekolah terutama itu juga harus aman pangan, dan ini yang dilakukan oleh tim keamanan pangan Jakarta Timur selalu melakukan pengawasan,” paparnya.
Kendati demikian, Husein menghimbau, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah diambang pintu, persaingan dalam perekonomian yang bebas, pengawasan dalam pasar aman pangan harus terus dtingkatkan.
“Kita menghadapi persaingan bebas dimana nanti Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah diambang pintu, tentu kalau kita menjadi wilayah yang aman pangan Jakarta Timur atau Jakarta secara umum ini menjadi aman pangan, tentu masyarakat dari luar itu akan senang datang kesini, tetapi kalau sebaliknya tidak aman itu akan merugikan,” pungkasnya. (Ajid/KominfomasJT)