Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan, akibat pengaruh El Nino telah menyebabkan curah hujan di Indonesia terlambat, jumlah hujan berkurang dan sebarannya tidak merata selama Januari 2016. Hal ini berakibat puncak musim hujan terjadi pada bulan Februari 2016.
“Mundurnya musim hujan menyebabkan puncak musim hujan terjadi Februari 2016, sehingga banjir berpotensi banyak terjadi bencana,” kata Nugroho, di Graha BNPB Jl. Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (10/2).
Menurutnya, berdasarkan rencana kontinjensi bencana banjir yang disusun oleh BPBD DKI Jakarta, banjir diperkirakan pada Februari 2016, siaga darurat banjir pada minggu ke I-III Februari 2016 dan tanggap Darurat pada minggu ke III-IV Februari 2016.
“Rencana kontinjensi ini dijadikan dasar dalam kesiapsiagaan, skenario dapat terjadi atau tidak,” ujarnya.
Menurut Nugroho, siaga darurat ada di 34 kelurahan, 134 RW di 18 kecamatan terdampak dan 52.451 jiwa mengungsi di 72 titik pengungsian. “Pada tanggap darurat ada 57 kelurahan, 201 RW di 23 kecamatan terdampak banjir dengan 56.113 jiwa mengungsi di 83 lokasi,” tururnya. (Bobby/Kominfomas JT)