Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana ajak para Camat, Lurah dan Kepala Puskesmas untuk bersama-sama bekerja keras menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Kasus DBD di Jakarta Timur sendiri saat ini tertinggi dibandingkan wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta.
“Jakarta Timur menempati peringkat pertama kasus DBD di wilayah DKI Jakarta, untuk itu ayo kita kerjakan bersama dalam menekan angka penyakit DBD,” kata Walikota, usai memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan DBD, di Ruang Pola Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (18/2).
Sepanjang tahun 2016 ini, mulai dari awal bulan Januari hingga pertengahan Februari, sudah ada tiga korban meninggal akibat penyakit DBD di Jakarta Timur. Korban meninggal masing-masing terdapat di Kecamatan Pulogadung, Kecamatan Cipayung dan Kecamatan Ciracas.
Sementara jumlah kasus akibat penyakit DBD sepanjang tahun 2016 ini di wilayah Jakarta Timur mencapai 515 kasus, yaitu di bulan Januari ada 249 kasus dan bulan Februari ini ada 266 kasus.
“Untuk Kecamatan tertinggi penderita DBD adalah Kecamatan Duren Sawit, di peringkat kedua Kecamatan Pulogadung dan peringkat ketiga Kecamatan Matraman,” papar Walikota.
Pada rapat yang dihadiri para Camat, Lurah, Kepala Puskesmas Kecamatan dan Kepala Puskesmas Kelurahan se-Jakarta Timur ini, Walikota meminta, kegiatan monitoring Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan grebeg warga atau keliling memeriksa jentik nyamuk ke rumah-rumah, wajib dilakukan Camat dan Lurah setiap minggunya.
“Selain itu hal yang harus diperhatikan agar sosialisasikan terus kepada warga untuk melaksanakan 4 M, kurangi pengasapan atau fogging yang hanya mematikan nyamuk sesaat dan tidak sampai ke telur dan jentik,” ujar Bambang pada acara yang juga dihadiri Asisten Kesmas Jakkarta Timur Ibnu Hajar, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Iwan Setiawan dan Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Jakarta Timur Yeni Asnita ini. (Jonathan/Kominfomas JT)