Dalam 3 Bulan, 15 Lokasi Rawan PKL di Jaktim Akan Ditertibkan

Pemkot Jakarta Timur akan gencar melakukan penertiban terhadap para Pedagang Kaki Lima (PKL) selama ini dinilai telah sangat mengganggu ketertiban umum. Sedikitnya ada 15 lokasi di 10 kecamatan yang selama ini rawan PKL, rencananya akan ditertibkan dalam tempo waktu 3 bulan kedepan.

Kegiatan penertiban ini sendiri untuk mensukseskan program prioritas Pemkot Jakarta Timur dalam melakukan penataan terhadap PKL. "Tiga bulan kedepan ada 15 lokasi rawan PKL di 10 kecamatan yang akan kita tertibkan, itu yang menjadi skala prioritas kita" kata Asisten Pemerintahan Jakarta Timur, Andryansyah, di kantornya, Rabu (14/1).

Menurutnya, ke 15 lokasi rawan PKL tersebut dianggap sudah meresahkan warga karena berjualan difasilitas umum yang disediakan pemerintah seperti trotoar dan bahu jalan. Bahkan PKL banyak yang membuat bangunan semi permanen dari terpal dan triplek untuk tempat usaha mereka.

"PKL di 15 lokasi tersebut sudah dianggap  meresahkan karena berjualan di fasilitas umum, bahkan PKL banyak yang membuat bangunan semi permanen," jelas Andryansyah.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur, Agus Sidiki, mengatakan ke 15 lokasi yang akan ditertibkan tersebut yaitu berada di Kecamatan Matraman, seperti di jalan Matraman sebanyak 81 PKL, kecamatan Pulogadung di jalan Sunan Giri, jalan Pemuda, jalan Kayu Jati dan jalan sebanyak 163 PKL, kecamatan Jatinegara di jalan Basuki Rahmat (Ps.Gembrong) dan Stasiun Jatinegara sebanyak 462, kecamatan Jatinegara di Pasar Subuh dan Letjen Soetoyo sebanyak 711 PKL, kecamatan Pasar Rebo di jalan TB Simatupang sebanyak 50 PKL.

Kecamatan Cakung di jalan Pasar Jahe dan jalan Sumarno sebanyak 120 PKL, kecamatan Duren Sawit di pahlawan sebanyak 110 PKL, kecamatan Ciracas di Terminal Kampung Rambutan dan Fly Over Pasar Rebo sebanyak 107 PKL, kecamatan Makasar di jalan Raya TMII sebanyak 57 PKL dan kecamatan Cipayung di Trowongan Kelapa Wetan sebanyak 35 PKL.

"30 Persen sudah kita tertibkan ini tinggal menunggu instruksi pak walikota untuk menindaklanjuti tentang penertiban susulan" tegas Agus.

Agus menambahkan untuk penertiban pihaknya menerjunkan sebanyak 600 personel untuk daerah yang dianggap rawan bentrok sementara untuk yang tidak rawan pihak hanya menerjunkan sebanyak 70 personel.  "Yang rawan bentrok kita terjunkan sebanyak 600 personel, sementara untuk yang tidak rawan kita hanya terjun sebanyak 70 personel,” tukasnya. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)