Pameran Jakarta Tangguh DKI Jakarta 2023 digelar untuk memberi edukasi mitigasi bencana kepada warga.
Jakarta Timur, (18/6/2023) - Ribuan warga Jakarta Timur memadati Pameran Jakarta Tangguh DKI Jakarta 2023, di Pintu Air Kanal Banjir Timur (KBT) Kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (18/6/2023).
Pameran Jakarta Tangguh Bencana yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta selama dua hari, 17 Juni -18 Juni 2023. Hadir dalam kegiatan, Walikota Administrasi Jakarta Timur Jakarta, M. Anwar, dan dibuka Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Aji.
Kegiatan diwarnai dengan stand-stand dari Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Basarnas, PMI, dan beberapa perusahaan yang mendukung Pameran Jakarta Tangguh 2023.
Kepala BPBD Provinsi DKI Jakarta, Isnawa Aji menjelaskan Pameran Jakarta Tangguh dalam rangka menyambut HUT ke-496 Kota Jakarta, sekaligus mengedukasi warga tentang mitigasi bencana.
"Di sini ada pameran peralatan bila terjadi bencana dari BPBD, Gulkarmat (Penanggulangan Kebakaran Dan Penyelamatan), PMI, AGD (Ambulans Gawat Darurat) Dinkes, Basarnas, BNPB dan lain sebagainnya. Jadi intinya kenali bahayanya dan mengurangi resiko terjadi bencana," kata Isnawa Aji.
Dalam kegiatan itu digelar beberapa atraksi, yakni evaluasi water rescue, flying tox, vertical rescue, penyelematan kebakaran dari Gulkarmat, dan juga trauma healing kepada anak-anak saat terjadi bencana. Dilakukan edukasi kepada warga, reka pra kejadian bencana, saat kejadian, dan setelah kejadian bencana.
"Memasuki musim kemarau kami didukung oleh teman-teman PAM Jaya, SDA DKI (Sumber Daya Air). Kita mempersiapkan mobil tangki air jika terjadi kekeringan pada musim kemarau dan berdampak untuk warga, tetapi Insyaallah, Jakarta masih aman karena masih terjadi hujan pada pagi, siang, sore atau malam hari," ungkapnya.
Sementara itu, Hendra Kurniawan, warga RW 05 Kelurahan Pondok Kopi mengatakan pameran sangat bagus karena mengedukasi masyarakat tentang informasi kesiapsiagaan petugas keamanan bila terjadi bencana.
"Tadi diperagakan jika terjadi banjir dan kebakaran serta yang terpenting mengedukasi warga bila terjadi bencana," ujarnya.
Hendra berharap ke depan, sosialisasi menghadapi bencana kepada warga bisa terus dilakukan dengan masif. "Terkadang warga gugup, panik, bingung, tidak tahu menghubungi siapa, perlu terus dilakukan sosialisasikan kepada warga masyarakat agar paham dan tahu bagaimana menghadapi bencana," tandasnya. (JS)