Jakarta Timur, (28/8/2024) - Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, membuka Rembuk Stunting Kota Administrasi Jakarta Timur 2024, di Ruang Pola, Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (28/8/2024).
Walikota menjelaskan, bersama Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Muhammad Thamrin, dan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko), dalam sosialisasi penanganan stunting, yang dihadiri para Camat, Lurah, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Baznas Bazis, PMI, MUI, dan Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menyebutkan penanganan stunting perlu adanya kepedulian bersama guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana generasi muda disiapkan tumbuh kembang dan kesehatannya untuk mewujudkan Indonesia Emas.
Ia menyebutkan, sosialisasi penanganan stunting sangat penting dalam penanganan stunting, seperti penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lingkungan yang bersih atau Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) hingga memeriksa air isi ulang untuk mencegah terdapat bakteri E. coli.
Dalam penanganan stunting tahun ini, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menetapkan 17 lokasi fokus yang terdata berisiko tumbuhnya stunting. Dari 17 lokasi tersebut akan dilakukan intervensi bersama guna menurunkan angka stunting yang ditargetkan Presiden Republik Indonesia (RI) yakni 14 persen, namun Walikota berupaya melampaui di bawah 14 persen tersebut.
“Kita berupaya bersama-sama dibahas melalui rembuk ini mudah-mudahan di akhir tahun kita bisa menekan di bawah angka nasional, yang ditargetkan 14 persen. Mudah-mudahan kita sanggup di bawah 14 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Muhammad Thamrin, menambahkan Rembuk Stunting merupakan keseriusan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dalam menangani stunting. Sinergitas ini diperlukan untuk menemukan solusi menangani stunting di Jakarta Timur.
“Ini namanya sinergitas, semua elemen masyarakat harus terlibat, karena kita ingin Jakarta Timur sehat, kita ingin anak-anak kita sehat maka tentu kepedulian itu harus sinergi. Tidak boleh ada orang yang menyelesaikan ini sendiri, maka kebersamaan ini bagian dari kepedulian kita dan Pak Wali mampu untuk menangani masalah stunting,” tuturnya. (AD)