Sekko Temukan Jentik Nyamuk Saat PSN Di Kelurahan Klender

Untuk mencegah meningkatnya wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD),  Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Timur Jayadi bersama  para kader Jumantik dan warga, melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Jalan Masjid Tanah 80, RW 09 Kelurahan Klender, Kecamatan Duren Sawit, Jumat (15/7). Pada kesempatan ini, Sekko memeriksa langsung jentik nyamuk ke rumah-rumah warga bersama para kader Jumantik yang mendampinginya.

Jayadi mengajak masyarakat bersama kader Jumantik tidak terhadap ancaman penyakit DBD. Dirinya pun meminta agar masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan di lingkungan tempat tinggalnya, jangan hanya mengandalkan kader Jumantik saja.

“Peran serta masyarakat sebenarnya peran yang paling penting dalam memberantas kasus-kasus DBD,” kata Jayadi.

Menurutnya, Jakarta Timur menjadi peringkat pertama dari lima Kota dan satu Kabupaten Administrasi dalam hal kasus DBD di Provinsi DKI Jakarta. Sepanjang tahun ini hingga 14 Juli 2016 tercatat  ada 4.558 kasus dengan 5 orang meinggal akibat DBD. “Untuk bulan Juli sendiri ada 21 kasus, diharapkan dengan adanya PSN dapat mengurangi kasus DBD yang ada di Jakarta Timur ini,” pesannya.

Sementara itu, aksi PSN di RW 09 Kelurahan Klender sendiri difokuskan di lingkungan Yayasan Pesantren Azziyadah, Jalan Masjid Tanah 80 RT 004/RW 09 Kelurahan Klender. Dari tiga titik lokasi yang diperiksa, yaitu di toilet, gudang dan bak penampungan air ditemukan jentik nyamuk.

Menurut Sekko, dengan melakukan PSN  secara rutin seperti kali ini, diharapkan kasus DBD dapat diminalisir. “PSN adalah sarana yang paling efektif untuk memberantas nyamuk DBD,” pesannya.

Sementara itu Ketua RW 09 Kelurahan Klender Djumari mengatakan, bahwa Yayasan Pesantren Azziyadah sudah beberapa kali di gerebek PSN, tapi memang kelihatannya tidak ada kesadaran dari pihak pengelola. “Sudah beberapa kali kita gerebek PSN hanya iya iya iya saja, nyatanya tidak dilakukan PSN dan kita pun sudah sosialisasikan cara PSN yang baik dan benar,” ujarnya.

Dirinya pun berharap, masyarakat aktif dan terlibat langsung dalam kegiatan PSN. “Jangan karena ada Jumantik, masyarakat jadi acuh dan tidak memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan disekitar tempat tinggalnya,” tandasnya. (Jonathan/Kominfomas JT)