Jakarta Timur, (22/10/2024) – Walikota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, melakukan monitoring ketahanan pangan dan stabilitas harga di Perumda Pasar Ciracas, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (22/10/2024).
Kegiatan dilakukan serentak di lima pasar lainnya, di Pasar Kramat Jati, Pasar Cibubur, Pasar Cijantung, Pasar Jambul dan Pasar Lokbin Makasar. Dari kegiatan terkumpul 156 sampel dari semua pasar. Terdiri dari 20 sampel pertanian, dan 6 sampel peternakan dari masing-masing pasar.
Hadir juga dalam kegiatan itu, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Kusmanto, Camat Ciracas Yus Wil Rasyid, dan Plt Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Iwan Indriyanto.
Walikota menjelaskan, monitoring dilakukan untuk memastikan bahan pangan yang diperjualbelikan, seperti daging, sayuran dan lainnya bebas dari zat berbahaya.
“Saya melakukan pengambilan sampel daging dan sayuran dari para pedagang gunanya untuk memeriksa atau mengecek apakah dari sampel yang diambil mengandung zat berbahaya atau tidak, seperti pestisida dan yang lainnya. Ini penting agar saat dikonsumsi masyarakat, bebas dari zat berbahaya,” jelasnya.
Walikota menambahkan, monitoring dilakukan rutin setiap bulannya. Untuk pasarnya sendiri, dipilih secara acak dan dadakan untuk mengetahui jenis makanan yang dijual bebas dari zat berbahaya.
“Kita lakukan secara acak pasar mana yang akan kita lakukan pemeriksaan, ini tidak terjadwal dan semua dadakan agar bisa mengetahui jenis makanan yang dijual bebas dari zat berbahaya. Kedua, masalah harga, tadi saya mengecek semua harga tidak berubah masih sama tidak ada ada kenaikan harga, dan harganya masih stabil namun hanya dari keluhan dari para pedagang daya beli masyarakat berkurang,” ungkap Walikota.
Sementara itu, Kepala Seksi Sudin KPKP Jakarta Timur, Hendra Juniarto, menyampaikan, sampel yang diambil dari monitoring ketahanan pangan dan stabilitas harga di enam pasar terdiri dari berbagai komoditas. Seperti komoditas pertanian dan peternakan, di antaranya sayur-sayuran, buah-buahan, beras, daging ayam, daging sapi, dan kikil.
“Adapun jenis uji yang dilakukan yaitu residu pestisida, formalin, klorin, eber. Jumlah sampel yang di ambil dari keenam pasar, sampel pertanian 104, sampel dan peternakan 32 sampel, jadi total keseluruhannya 136 sampel dan telah dinyatakan aman dari hasil uji lab,” jelasnya. (JS)