Sekko Jaktim Buka Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca

Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Timur Jayadi, membuka kegiatan Safari Gerakan Nasional Gemar Membaca di Provinsi dan Kabupaten/Kota tahun 2016, di Ruang serbaguna Gedung Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (9/8). Lewat kegiatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat, khususnya generasi muda.

Jayadi mengatakan, pihaknya sangat mendukung Gerakan Nasional Gemar Membaca ini. Pemkot jakarta Timur sendiri tambahnya, sendiri selalu berupaya meningkatkan agar warganya lebih gemar membaca.

“Kita mengakui dalam fakta kehidupan sehari hari membaca ini merupakan suatu aktivitas yang berat dilakukan oleh warga,” kata Jayadi, dalam sambutanya.

Menurutnya, telah banyak upaya yang telah dilakukan untuk menjadikan gemar membaca ini sebagai budaya warga Jakarta Timur, salah satunya adalah adanya mobil perpustakaan keliling. Namun, itupun baru ada enam unit mobil perpustakaan keliling di Jakarta Timur.

“Di Jakarta Timur sendiri ada 65 Kelurahan, dengan jumlah enam unit kendaraan perpustakaan keliling tersebut, tentu belum mencukupi kebutuhan warga untuk membaca. Saat ini dengan unit yang terbatas kita tempatkan dilingkungan yang memang padat dengan anak-anak,” ujar Jayadi.

 Jayadi mengatakan, selain kendaraan perpustakaan keliling, di setiap Ruang Publik Ramah Anak (RPTRA) sudah difasilitasi dengan perpustakaan agar warga yang bermain juga bisa belajar dan menambah wawasannya dari perpustakaan yang ada.

“Saya berharap para orang tua dan anaknya yang sedang bermain di lingkungan RPTRA agar memanfaatkan sebaik mungkin fasilitas perpustakaan yang sudah disediakan oleh Pemerintah,” tukasnya.

Pustakawan Utama Perpustakaan Nasional RI, Bekti Makdriani, berharap masyarakat dapat dekat dengan buku dan menjadikan gemar membaca sebagai budaya. Saat ini indonesia menempati peringkat 110 dari 187 negara dalam minat membaca dan hal ini tentu butuh kerja keras untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.

“Untuk mencerdaskan masyarakat, pemerintah pusat, kota dan kabupaten serta berbagai komponen masyarakat terus mengupayakan pendidikan formal dan non formal, dan perpustakan memiliki peran penting untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya.

 Menurutnya, dengan membaca akan memperluas pengetahuan dan wawasan masyarakat. Untuk minat masyarakat indonesia sendiri dalam membaca jika merujuk pada data BPS tahun 2012, bahwa 61 persen penduduk yang berusia 10 tahun ke atas menyukai menonton TV dan hanya 17 persen menyukai membaca surat kabar, buku dan majalah.

Bekti berharap, agar berkembangnya perpustakaan taman bacaan dan sejenisnya di seluruh tanah air yang difasilitasi oleh pemerintah daerah bisa menjadi wahana strategis sebagai sumber belajar masyarakat Indonesia.

Sementara itu, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah  Kota Administrasi Jakarta Timur,Fadlan Zuhran mengatakan,  untuk meningkatkan minat baca pihak perpustakaan telah membuat program aplikasi Jakarta Digital Library, yaitu i-Jakarta yang sudah bisa didownload dan aplikasi ini menyediakan 5000 judul buku untuk dibaca melalui smartphone.

“Sudah ada 5000 judul buku yang sudah dibayar hak patennya untuk di masukkan ke aplikasi e-jakarta dimana isi buku bisa di baca, download atau di print dari smartphone, diharapkan dengan adanya i-Jakarta ini warga Jakarta Timur lebih gemar membaca dan menjadikan membaca sebagai budaya untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan,” paparnya. (Jonathan/Kominfomas JT)