BAZIS Jakarta Timur menyalurkan santunan untuk 1.702 anak yatim/piatu dari 10 kecamatan di Jakarta Timur. Santunan diserahkan secara simbolis oleh Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana di Masjid Baithul Muhyi, Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (20/9).
Walikota yang didampingi Kepala BAZIS Jakarta Timur Dwi Busara, menyerahkan santunan kepada 10 anak yatim/piatu. Tiap anak mendapatkan santunan Rp 750 ribu, berupa dana non tunai atau dalam bentuk buku tabungan Bank DKI Syariah, dengan jumlah total keseluruhan mencapai Rp 1.276.500.000.
Kepala BAZIS Jakarta Timur Dwi Busara mengatakan, program bantuan yang diberikan ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk membantu meringankan beban kehidupan anak yatim/piatu yang berasal dari lingkungan sekolah.
“Para siswa/siswi yang mendapat santunan adalah usulan dari para kepala sekolah melalui Kepala Seksi Pendidikan Kecamatan," katanya.
Penyaluran santunan ini tambahnya, sebagai bukti nyata dan demi terciptanya kepercayaan dari CPNS/PNS, guru dan para siswa di lingkungan Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Timur yang selama ini telah memberikan kontribusi cukup besar dalam pengumpulan Zakat, Infaq dan Shodaqoh (ZIS) di Jakarta Timur.
“Pada kesempatan yang sama juga diserahkan bantuan bea siswa khusus bagi santri yang masih belajar di pondok pesantren untuk 60 orang yang berasal dari 5 pesantren dengan total bantuan sebesar Rp 360 juta,” ujar Dwi.
Sementara itu Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, mengharapkan, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Jangan melihat dari jumlahnya tetapi dari ketulusan dan keikhlasan kita peduli kepada anak yatim, semoga uang tersebut dapat bermanfaat bagi anak yatim dalam meringankan beban hidup,” ujar Walikota.
Menurut Walikota, bantuan yang diserahkan baru untuk dua kecamatan. Diharapkan sisanya atau delapan kecamatan lagi akan selesai minggu depan.
Walikota pun berharap, target pengumpulan ZIS di Jakarta Timur pada tahun 2016 ini yang jumlahnya mencapai Rp 50 milyar dapat tercapai. “Jika itu tercapai, bisa menjadi dua kali lipat dari hasil tahun 2015 dan akan lebih besar lagi dapat melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. Saya optimis karena kita melakukan kegiatan positif,” pungkasnya. (Jonathan/Kominfomas JT)