Kantor Penanggulangan Bencana Kota (KPBK) Administrasi Jakarta Timur mulai mengadakan piket banjir selama 24 jam, di Posko Siaga Bencana Kota Administrasi Jakarta Timur, Gedung B 1 Kantor Walikota Jakarta Timur. Langkah ini diambil setelah mulai diberlakukannya status siaga bencana alam tahun 2016.
Kepala Pelaksana KPBK Administrasi Jakarta Timur Joko Indro mengatakan, status siaga bencana alam tersebut berkaitan dengan relatif tingginya curah hujan yang terjadi di wilayah Ibu Kota Jakarta. Maka untuk mengantisipasi terjadinya bencana, khususnya banjir di wilayah Jakarta Timur, maka pihaknya pun menyelenggarakan piket kebencanaan.
“Kami terus melakukan piket selama 24 jam untuk mengantisipasi resiko pengurangan kebencanaan agar terpantau banjir atau kebakaran," kata Indro, di Posko Siaga Bencana Kota Administrasi Jakarta Timur Gedung B 1 Kantor Walikota Jakarta Timur, Kamis (3/11).
Menurutnya, selama ini peristiwa bencana alam, seperti banjir, longsor dan tiupan angin kencang masih berpotensi terjadi, sebab curah hujan di daerah itu relatif tinggi.” Berdasarkan laporan BMKG diperkirakan cuaca buruk masih melanda wilayah Jabodetabek dan ini terkadang tidak menentu, cuaca buruk itu antara lain curah hujan deras disertai sambaran petir dan angin kencang dengan intensitas curah hujan berlangsung antara 1,5 dan 2,5 jam sehingga berpotensi menimbulkan kebencanaan,” tambahnya.
Lebih lanjut Indro menjelaskan, oleh sebab itu petugas kebencanaan juga relawan hingga kini tetap memberlakukan siaga dengan tujuh orang melakukan piket secara bergantian di Posko Siaga Bencana Kota Jakarta Timur.
“Setiap malam akan bertugas mulai jam 20.00 hingga 08.00 pagi sebanyak tujuh petugas yang meliputi unsur SKPD dan UKPD di lingkungan kantor Walikota Jakarta Timur,” jelasnya.
Indro melanjutkan, KPBK Kota Jakarta Timur juga menyebarkan surat kewaspadaan dilakukan melalui imbauan kepada aparat Camat, Lurah dan masyarakat. Selain itu, juga disiapkan peralatan evakuasi, logistik dan kendaraan operasional untuk menghadapi bencana.
"Kami minta warga di daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan dini karena khawatir terjadi banjir, angin kencang yang mampu menyebabkan lonsor. Dan juga kami himbau agar terus menjaga lingkungan," pungkasnya. (Ajid/Kominfomas JT)