Menkes Resmikan IGD Respirasi Terpadu RSUP Persahabatan

Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia Nila F Moeloek meresmikan Gedung Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Respirasi Terpadu di RSUP Persahabatan, Jalan  Persahabatan Raya No. 1, RT 016/RW13, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Senin (7/11). Peresmian gedung yang diberi nama Gedung Prof. Dr. Rasmin Rasjid ini dilakukan bersamaan dengan peringatan HUT RSUP Persahabatan Ke 53.

Tampak hadir pada acara ini Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Koesmedi Priharjo dan Direktur BPJS Kesehatan Pusat Fahmi Idris. Hadir pula Kepala BPJS Cabang Jakarta Timur Roni Kurnia dan Kepala Sudin Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur Iwan Kurniawan.

Peresmian gedung ini bertujuan memberikan pelayanan gawat darurat secara terpadu dan satu pintu. Menkes mengatakan, dengan ditetapkanya RSUP Persahabatan sebagai Rumah Sakit rujukan nasional respirasi (pernafasan), maka di masa mendatang RSUP Persahabatan diharapkan terus meningkatkan perannya dalam memberikan kontribusi penatalaksanaan kasus respirasi.

“Dengan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi dokter spesialis, perawat dan tenaga kesehatan lainnya serta meningkatkan penelitian di bidang respirasi, diharapkan RSUP Persahabatan ini banyak memberi manfaat bagi masyarakat khususnya dalam penatalaksanaan kasus-kasus respirasi yang sulit ditangani di Rumah Sakit lain,” kata Nila dalam sambutanya.

Menurutnya, penamaan gedung Pelayanan Gawat Darurat Respirasi Terpadu dengan nama Gedung Prof. Dr. Rasmin Rasjid tersebut merupakan salah satu upaya mengenang jasa jasa almarhum sebagai perintis pendidikan Paru di Indonesia. “Ini suatu bentuk penghargaan terhadap mereka yang berjasa akan dijadikan budaya di RSUP Persahabatan agar terus berprestasi memajukan Rumah Sakit dan memberi manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat,” paparnya.

Nila menambahkan, secara bersamaan diresmikan pula pelayanan Diabetes terpadu. Hal ini, seperti yang diketahui melalui berbagai penelitian didapatkan bahwa kasus penyakit respirasi banyak ditemukan pada penderita diabetes.

”Jadi ini sangat bagus ya, setiap penderita diabetes yang datang berobat ke RS Persahabatan ini akan mendapatkan pelayan multi disiplin satu pintu dan mendapat perhatian khusus terhadap kemungkinan ada problem penyakit respirasi yang serius,” tambahnya.

Sementara itu Direktur Utama RSUP Persahabatan dr. Mohammad Ali Toha menjelaskan, dengan ditetapkanya Rumah Sakit Persahabatan sebagai Rumah Sakit rujukan nasional respirasi, maka di masa mendatang RSUP Persahabatan akan meningkatkan peranya dalam memberikan kontribusi penatalaksanaan kasus respirasi.

”Iya, jadi RSUP Persahabatan memang sejak lama sekali sudah mengembangkan penanganan penyakit paru paru kemudian berkembang lagi menjadi respirasi. Dengan ini banyak aspek terhadap penderita gangguan pernafasan itu dibutuhkan multi disiplin kerjasama berbagai disiplin ilmu. tentunya dengan ini juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang berorientasi kepada pasien sebagai rumah sakit pusat rujukan dibidang respirasi,” katanya.

Toha menambahkan, pihaknya akan terus berupaya menjadikan RSUP Persahabatan menuju rumah sakit  yang berbudaya, unggul dan berstandar internasional yang artinya kedepan terus membangun budaya yang baik sesuai kelompok masyarakat ilmiah bangsa Indonesia. “Harus membuat kegiatan dengan program-program yang diunggulkan yang saat ini sudah berjalan dan telah diresmikan oleh Kementerian Kesehatan RI bertepatan HUT RSUP Persahabatan adalah gedung Pelayanan IGD Respirasi Terpadu Prof. Rasmin Rasjid, Unit Pelayanan Diabetes Terpadu, dan Pusat Simulasi Respirasi, menuju rumah sakit yang memberikan pelayanan berstandar internasional,” pungkasnya. (Ajid/Kominfomas JT)