Warga RW 04 Kelurahan Pondok Bambu minta Pemkot Jakarta Timur untuk segera turun tangan membenahi saluran air di Jl. Taruna yang mampet di wilayah mereka. Pasalnya tiap kali turun hujan, Jl. Taruna tergenang air hingga setinggi setengah meter, karena saluran yang ada tidak mampu menampung air hujan.
Padahal jalan tersebut sangat vital bagi warga setempat dan menjadi akses satu-satunya bagi anak-anak setempat ke sekolah karena ada tiga sekolah negeri, yaitu SDN Pondok Bambu 11 Pagi, SMPN 117 dan SMAN 61. Selain itu ada pula lembaga pendidikan swasta yaitu SMA-SMK Pusaka 1 dan STISIP Pusaka Nusantara.
“Kasihan anak-anak yang mau ke sekolah kalau hujan, karena jalanan tergenang sampai setengah meter,” kata Bambang, Ketua RT 12/RW 04 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Senin (23/2).
Menurut Bambang, wilayah jalanan yang tergenang panjangnya sekitar 500 meter. “Memang sekolah dan kampus tidak terendam air karena posisinya sudah lebih tinggi jalanan, namun bila banjir akan membuat anak-anak yang mau ke sekolah harus mencopot sepayu mereka agar tidak basah,” paparnya.
Bambang mengatakan, banjir disebabkan mampetnya saluran air di sepanjang Jl. Taruna, akibat sampah dan sedimen. Selain itu, wilayah tersebut dahulunya merupakan persawahan yang lebih rendah dari daerah disekitarnya.
“Bila hujan air jadi kumpulnya di Jl. Taruna, terutama di daerah yang rendah, mulai dari SMAN 61, SMPN 117, SDN Pondok Bambu 11 hingga SMA dan SMK Pusaka 1,” ujarnya.
Pihak sekolah dan warga menurut Bambang berharap, Pemkot Jakarta Timur untuk mencarikan solusi mengatasi masalah banjir di kawasan tersebut. “Minimal ketinggian air dapat dikurangi, karena memang kami sadari wilayah ini dataran rendah,” ujarnya.
Wakil Walikota Jakarta Timur H. Husein Murad yang datang meninjau lokasi, Senin (23/2), berjanji akan mencarikan solusi terbaik agar warga dan para pelajar yang bersekolah di wilayah tersebut dapat terbebas dari banjir. Dirinya pun meminta pihak Sudin Tata Air Jakarta Timur untuk cek langsung permasalahn yang ada.
“Saya minta Sudin Tata Air untuk cek langsung ke lapangan, karena secara teknis mereka lebih memahami,” ujarnya.
Diharapkan dari hasil kajian nanti, akan didapat jalan keluar untuk mengatasi banjir di Jl. Taruna. Namun menurut Husein, untuk jangka pendek dirinya telah meminta agar saluran-saluran air yang ada untuk dinormalisasi.
“Saya minta pihak Sudin Tata Air untuk mengeruk sampah dan kotoran yang ada di dalam saluran air. Selain itu bangunan-bangunan yang ada disepanjang saluran agar ditertibkan karena membuat saluran air sulit untuk dibersihkan,” katanya.
Selain itu Sudin Bina Marga Jakarta Timur juga diharapkan dapat meninggikan Jl. Taruna “Jalan harus ditinggikan dan dibeton agar tidak cepat rusak bila tergenang air,” kata Husein yang dalam kunjungannya ini didampingi Lurah Pondok Bambu Dody Taruna. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)