Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi mengenai fasilitas pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 antar penyelenggara Pemilu dan stackholder lainnya, di Ruang Serba Guna Blok A Lantai Dasar Kantor Walikota Jakarta Timur, Sabtu malam (11/2). Rakor yang dipimpin langsung Walikota Jakarta TImur Bambang Musyawardana salah satu agendanya membahas kerawanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) serta penurunan Alat Peraga Kampanye (APK) di kota Administrasi Jakarta Timur.
Hadir pada kesempatan, Wakil Walikota Jakarta Timur M. Anwar, Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Timur Jayadi, para Asisiten, Kepala SKPD/UKPD, Panwaslu Kota Jakarta Timur Sakhrozi, Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol M. Agung Budijono, Dandim 0505/JT Iwan Setiawan, Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Timur R Narendra Jatna, Tim Sukses Pasangan Calon (Paslon) serta Porkopimko Jakarta Timur lainnya.
Dalam sambutanya Walikota mengatakan, berdasarkan jadwal dan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017, akan segera memasuki hari tenang. Oleh sebab itu, perlunya adanya evaluasi jalannya penyelenggaraan kampanye di Jakarta Timur.
“Tahapan kampanye sudah selesai. Saat ini kita bersama akan memasuki masa tenang dan semakin dekat dengan hari pemungutan suara. Nah disini kita bersama membahas mengenai evaluasi jalanya penyelenggaraan kampanye serta persiapan menjelang hari pungutan suara di Kota Jakarta Timur,” kata Walikota.
Walikota menambahkan, adapun persiapan menjelang hari pungutan suara Pilkada Provinsi DKI Jakarta di Jakarta Timur sendiri diantaranya meliputi. Distribusi logistic pemilu, kesiapan penyelenggaraan pemilu yang meliputi KPPS dan pengawas TPS, antisipasi TPS rawan, serta penurunan alat praga kampanye.” tambahnya.
Lebih lanjut Walikota mengatakan, dalam menyikapi kerawanan terhadap Tempat Pemungutan Suara (TPS ) Pilkada Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017, pihaknya, meminta para seluruh lapisan terlibat demi keamanan dan ketertiban. “Perlunya menggalakan siskamling dilingkungan RT/RW sampai dengan hari pemungutan suara, dan monitoring serta koordinasi antar aparat diwilayah menjelang dan saat hari pemungutan suara untuk memastikan pelaksanaan pemungutan suara dapat berjalan secara kondusif,” paparnya.
Menurutnya, kesuksesan penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta 2017 sangat ditentukan atas sinergitas seluruh stackholder baik Pemerintah Daerah, Tim Sukses pasangan calon serta penyelenggara pemilu. “Dengan ini, saya harapkan agar sinergitas itu dapat terwujud sampai tingkat kelurahan dalam bentuk koordinasi serta komunikasi yang baik,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Panwaslu Kota Jakarta Timur Sakhrozi mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun dari Polres Jakarta Timur, sebanyak 191 TPS rawan yang tersebar di wilayah hukum Kota Administrasi Jakarta Timur.
”Kerawan yang dikhawatirkan itu, adanya gesekan antar pendukung paslon karena lokasi TPS berdekatan dengan posko pemenangan paslon, dengan pos ormas dan lokasi ibadah serta mengingat musim hujan yang kita khawatirkan banjir. Jadi dengan adanya Rakor ini diharapkan dapat mengantisipasi,” tandasnya. (Jonathan/Kominfomas JT)