Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi DKI Jakarta Veronica Tan dan Wakil Ketua I TP PKK Provinsi DKI Jakarta Happy Farida kunjungi posko pengungsi korban banjir luapan Kali Sunter di Masjid Raya Universitas Borobudur, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Rabu (22/2). Kunjungan ini untuk memastikan kondisi para pengungsi dan kebutuhan apa saja yang masih diperlukan mereka.
Hadir pula dalam kunjungan ini Ketua TP PKK Jakarta Timur Siti Syamsiah , Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, Sekretaris Kota Jakarta Timur Jayadi, Camat Makasar M. Efiskal, Lurah Cipinang Melayu Angga Sastra, Kasudin Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan dan para pejabat lainnya.
Veronica mengatakan, kondisi pengungsi sudah ditangani Pemprov DKI Jakarta dengan baik.“Ya saya rasa pengungsian ini sudah dihandle semua oleh Pak Wali juga dari dinas sendiri, sudah baik, memang mereka sudah respon cepat,” kata Veronica.
Vero menambahkan, kedatanganya hari ini bersama Tim Penggerak PKK untuk melihat kondisi objektif dari pengungsi, terkait bantuan apa saja yang masih diperlukan. ”Saya sebagai tim penggerak PKK, makanya kita lihat apa yang bisa kita lakukan, akan kita lakukan. Banyak anak-anak yang juga nggak sekolah, kalau dikumpulkan dan dikasih alat edukasi, anak-anak bisa menggambar dan mewarnai,” tambahnya.
Menurutnya, menghadapi pasca banjir ini perlunya kegotong royongan dari semua instansi. ”Pada intinya, kita semua gotong royong ya. Mengenai penyakit yang melanda korban pengungsi, nantinya juga ada dokter dari dinas kesehatan yang malayani dengan hati. Jadi ini semua sudah baik ya,” paparnya.
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Administrasi Jakarta Timur Siti Syamsiah mengungkapakan, untuk edukasi dan penyuluhan bagi anak-anak korban banjir, pihaknya akan bekerjasama dengan SKPD terkait. ”Kita akan bekerjasama dengan SKPD guna penyuluhan serta pemberian edukasi, agar anak- anak terhibur, enggak trauma lagi,” katanya.
Selain itu Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Iwan Kurniawan mengatakan, posko kesehatan yang sudah dibuka sejak hari Minggu 20 Februari 2017 lalu, melayani 70-80 pasien setiap harinya. ”Kebanyakan mereka mengeluhkan penyakit gatal-gatal, batuk, pilek dan pegal-pegal,” katanya.
Iwan menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan dokter, perawat serta apoteker. Setiap harinya ada 10 personel tim medis di posko kesehatan yang didirikan di halaman kampus Universitas Borobudur. ”Seluruh pasien sudah mendapatkan perawatan yang cukup baik, tidak ada yang dirujuk kerumah sakit hanya ke puskesmas bila memang sudah tidak bisa ditangani di posko,” pungkasnya. (Jonathan/Kominfotik JT)