BAZIS Jakarta Timur kembali membuka program beasiswa pendidikan Strata 1 (S1), bagi para guru PAUD untuk tahun akademik 2017/2018. Lowongan beasiswa diberikan untuk 30 guru PAUD di Jakarta Timur dengan usia maksimal 40 tahun.
“Tahun akademik 2017/2018 dibuka lagi program beasiswa BAZIS bagi guru-guru PAUD di Jakarta Timur sebanyak 30 orang. Tetapi nanti akan ada batas usianya yaitu maksimum 40 tahun,” kata Kepala BAZIS Jakarta Timur Dwi Busara, Rabu (29/3).
Alasan dilanjutkannya, program beasiswa untuk guru PAUD ini karena para siswa PAUD yang terdiri dari anak balita, harus diajar oleh para pendidik yang memiliki kompetensi tinggi. Sedangkan kompetensi tersebut harus didapat melalui perkuliahan program S1 PAUD.
“Saat ini sedikitnya ada 680 PAUD di Jakarta Timur yang dikelola PKK. Sekolah untuk balita ini tentu membutuhkan tenaga pendidik yang berkompetensi tinggi,” ujarnya.
Menurut Dwi, untuk menjaring guru PAUD peserta program beasiswa itu nanti akan ada pendaftaran dan penyaringan yang dilakukan oleh panitia gabungan. "Panitia terdiri dari unsur- unsur BAZIS, Suku Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan dan Tim Penggerak PKK Tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur," tambahnya.
Dwi mengatakan, hasil kelulusan penerima beasiswa guru PAUD angkatan I, tahun akademik 2012/2013, sangat memuaskan. Untuk angkatan I ada 31 guru PAUD penerima beasiswa yang menjalani perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) , dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) terendah 2,84 dan tertinggi 3,76.
“Biaya kuliah di UNJ selama 9 semester bagi 31 guru PAUD angkatan 2013/2013 sebesar Rp 1,002 milyar,” katanya.
Sementara untuk untuk angkatan II, tahun akademik 2013/2014 ada 30 guru PAUD yang menerima beasiswa dengan total biaya keseluruhan Rp 1,284 milyar. "Jadi kalau angkatan I, tiap orang beasiswanya Rp 33,4 juta, maka angkatan II menjadi Rp 42,8 juta dan untuk angkatan III tahun akademik 2017/2018 kabarnya akan naik lagi," kata Dwi.
Dirinya berharap, para penerima beasiswa angkatan II tahun 2013/2014 dapat lulus meraih gelar S1 tahun 2017/2018. Dari 30 orang guru PAUD dari angkatan II ini, seorang penerima beasiswa dari Duren Sawit telah meninggal dunia, sehingga tinggal 29 orang ditunggu kelulusannya. (Jonathan/Kominfotik JT)