Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau Computer Based Test (CBT) tahun ajaran 2016/2017, di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 26 Jakarta, di Jalan Balai Pustaka Baru I, Kelurahan Rawamangun, Kecamatan Pulogadung, Senin (3/4). UNBK di SMKN 26 Jakarta diikuti 364 siswa yang dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi I pukul 08.00-10.00 yang diikuti 180 siswa dan sesi II pukul 10.30-12.30 yang diikuti 184 siswa.
Walikota yang tiba pukul 06.30 WIB, langsung memimpin apel yang diikuti para siswa peserta UNBK dan para pengajar. Tampak hadir mendampingi Walikota, Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur Muhammad Roji, Kepala Bagian Kesra Jakarta Timur Alawi dan Sekretaris Kecamatan Pulogadung Sudirman.
Para kesempatan ini, Walikota memberikan wejangan kepada para siswa dan berharap mereka dapat sukses dalam menjawab soal-soal ujian. “Saya berharap semua siswa bisa mengikuti UNBK dengan baik, sehingga seluruh siswa mendapatkan hasil dan nilai yang sempurna," kata Walikota.
UNBK khusus SMK dilaksanakan serentak pada hari ini diseluruh wilayah Provinsi DKI Jakarta. Untuk pelaksanaannya berlangsung selama empat hari, dari tanggal 3 April hingga 6 April 2017. Adapun mata pelajaran yang diuji pada hari pertama, yaitu pelajaran Bahasa Indonesia dengan jumlah soal sebanyak 50 soal pilihan ganda.
“Hari ini tinjauan kesiapan UNBK di SMKN 26 Jakarta, tadi mengecek secara keseluruhan kesiapan, semua sidah siap dan diharapkan berjalan lancar hingga hari terakhir UNBK," kata Walikota.
Walikota memaparkan, total siswa yang mengikuti UNBK di wilayah Jakarta Timur mencapai 11.686 siswa. Mereka tersebar di 7 sekolah negeri dan 104 sekolah swasta. “Semoga Ujian Nasional Berbasis Komputer berjalan lancar di seluruh wilayaah Jakarta Timur tanpa ada halangan,"ucapnya.
Kepala Sekolah SMKN 26 Jakarta Purwosusilo mengatakan, total jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 364 siswa. “Ada enam lab komputer yang dipakai untuk melaksanakan UNBK. Dalam setiap labnya ada 30 sampai 32 siswa,” kata Purwosusilo.
Sementara untuk mengatasi putusnya aliran listrik saat pelaksanaan UNBK, pihak sekolah telah menyiapkan dua unit genset. “Setiap ruangan ada dua pengawas dari luar sekolah. Selain ada dua unit CCTV di setiap labnya untuk membantu mengawasi jalannya UNBK,” kata Purwosusilo. (Jonathan/Komimfotik JT)