Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana memimpin upacara peringatan Hari Otonomi Daerah (OTDA) ke-21 di halaman Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (25/4). Upacara dihadiri para pejabat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Jakarta Timur.
Pelaksanaan upacara Hari OTDA berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1996 tentang Hari Otonomi Daerah, dalam memasyarakatkan dan memantapkan pelaksaan otonomi daerah disetiap tingkatan pemerintahan yang dimulai dari pusat hingga daerah.
Pada upacara ini, Walikota membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tjahjo Kumolo. Adapun tema yang diusung pada peringatan OTDA Ke-21 Tahun 2017 yakni, “Dengan Semangat Otonomi Daerah, Kita Tingkatkan Kinerja Pelayanan Publik Melalui E-Government.”
Walikota mengatakan, melihat tema yang diambil oleh Kemendagri RI pada peringatan Hari OTDA ke-21 tahun ini, bertujuan untuk mempercepat kesejahteraan rakyat, peningkatan pelayanan publik dan daya saing daerah.
“Jadi atas dasar itulah, bahwa kita saat ini harus berubah lebih baik. Tidak bisa lagi kita bertahan dengan pola-pola yang tradisional. E-government dalam tata kelola pemerintahan dalam memajukan masayarakatnya,” kata Walikota dalam sambutanya.
Walikota menjelaskan, penyelenggaran tata kelola pemerintahan yang baik merupakan langkah dalam mewujudkan peningkatan ekonomi yang tentunya berpengaruh pada kualitas kesehatan serta pendidikan, mendorong terciptanya lapangan pekerjaan, dan pengurangan angka kemiskinan.
“Tentu dengan dukungan penyelenggaran tata kelola pemerintahan yang baik di daerah dapat mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan, serta mendorong terciptanya lapangan pekerjaan,” paparnya.
Walikota berpesan mengenai empat pesan makna pokok yang terkandung dalam tema peringatan hari Otda ke-21 tahun 2017. ”Pertama, pelaksanaan OTDA harus mampu meningkatkan kinerja pelayanan publik sesuai dengan kepentingan masyarakat. Kedua, upaya peningkatan kinerja pelayanan publik yang harus berbasis teknologi informasi dan komunikasi atau e-government. Ketiga, ketepatan penyediaan pelayanan publik berbasis e-government membutuhkan kemampuan dan integritas yang tinggi dari setiap aparatur pemerintah daerah (pemda). Keempat, peningkatan kinerja pelayanan publik berbasis e-government bakal dapat mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan aparatur pemerintah daerah yang bersih,” paparnya.
Pada kesempatan ini, Walikota menghimbau kepada seluruh pegawai jajaran Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur agar menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Tanamkan semangat otonomi daerah ini sebagai tolak ukur pengabdian kepada negara untuk melayani masyarakat dengan baik.
“Diharapkan, ini semakin pemicu diri kita seluruhnya dalam mengemban amanah tugas kenegaraan dalam pelayanan publik yang semakin meningkat dengan lebih baik lagi,” pungkasnya. (Jonathan/Kominfotik JT)