Walikota Buka Musda VIII DPD LDII Jaktim

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana membuka Musyawarah Daerah (Musda) VIII Dewan Perwakilan Daerah Lembaga Dakwan Islam Indonesia (LDII) Kota Administrasi Jakarta Timur, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Sabtu (29/4). Musda LDII ini diharapkan dapat menjadi bagian dari elemen masyarakat dapat turut membantu membangun masyarakat yang profesional dan religius disegala bidang.

Musda VIII LDII Kota Administrasi Jakarta Timur yang mengusung tema, “Peran LDII Dalam Membina Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Yang Profesional Religius” tersebut, dihadiri Kapolres Metro Kota Jakarta Timur Kombes Pol  (C) Andri Wibowo, Dandim 0505/JT Letkol Iwan Setiawan, Ketua MUI Jakarta Timur KH. Ahmad Sodri, Ketua LDII Provinsi DKI Jakarta Teddy Suratmadji, Ketua LDII Jakarta Timur Sarji Faisal, Kepala Suku Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Jakarta Timur Hamid Masud, serta para Ketua MUI se- Kecamatan dan para alim ulama di Jakarta Timur.

Walikota mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi dengan tema yang diangkat pada Musda LDII Jakarta Timur Ke- VIII ini. Menurutnya, didalam tema tersebut adanya harapan besar yang terkandung didalamnya untuk membangun generasi muda bangsa yang baik.

“Saya berikan apresiasi dengan tema Musda kali ini, karena ada harapan besar yang terkandung didalamnya. Yaitu agar bangsa ini memiliki SDM, khususnya generasi muda sebagai penerus bangsa yang baik, kompetitif, ahli dibidangnya dan mandiri serta alim fakih dalam agama dan berakhlakul karimah. Jadi profesional dan religius ini ada dalam menjaga keutuhan NKRI, sehinghga dapat mewujudkan masayarakat Jakarta Timur yang madani,” kata Walikota dalam sambutannya.

Dijelaskan Walikota, upaya meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa merupakan skala prioritas yang harus ditangani. Mengingat realitas prularisme agama merupakan titik rawan. Oleh sebab itu, pemerintah terus berupaya keras dalam rangka menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Pemkot Jakarta Timur sendiri terus berupaya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dengan berbagai musyawarah dan menitensifkan dialog sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang memang masih perlu diitensifkan. Nah dalam hubungan ini LDII sebagai organisasi keagamaan perlu juga memelihara komunikasi dan konsultasi secara terus menerus dengan semua pihak baik tokoh agama dan instansi dalam pembinaan teknis dibidang agama,” paparnya. 

Walikota berharap, sebagai lembaga dakwah. LDII dapat menyampaikan dakwah yang menyejukan. Yakni dengan berisikan unsur kedamaian dan unsur keadilan. ”Sehingga dapat memberikan pencerahan umat islam khususnya di Wilayah Jakarta Timur,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua LDII Jakarta Timur Sarji Faisal mengatakan, Musda ini bertujuan untuk dapat menjadi bagian dari elemen masyarakat dapat turut membantu membangun masyarakat yang profesional dan religius di segala bidang.

“Dengan tema yang ada kita akan gelorakan semangat profesioanal religius. Artinya dengan adanya Good Muslim, Good Character dan Good Achievement ini akan kita tingkatkan untuk membangun generasi muda bangsa yang baik. Sehingga Musda ini bukan hanya sekedar memilih ketua dan pengurusan. Namun menjadi momentum untuk intropeksi pada program-program yang sudah berjalan dengan baik dapat ditingkatkan dikepemimpinan masa berikutnya,” katanya.

Dilain sisi, pada kesempatan Musda Ke- VIII LDII Jakarta Timur, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol  (C) Andri Wibowo berpesan, adanya Musda ini diharapakan LDII dapat senantiasa   untuk dapat  mewujudkan kerukunan,  kekompakan dan kerjasama yang baik sesama  komponen bangsa. ”Saya pesankan melalui Musda ini LDII juga dituntut untuk menjaga keutuhan NKRI. Jadi hindari dakwah yang berprovokatif yang dapat memecah belah umat beragama yang dapat memicu terjadinya disintegrasi bangsa,” ujarnya.

Selain itu senada dengan Walikota dan Kapolres Metro Jakarta Timur, Dandim 0505/JT Letkol Iwan Setiawan mengungkapkan, LDII juga dituntut untuk ikut berperan aktif dan memberi contoh dalam mengembangkan kehidupan beragama dan berbangsa.

“Sesama umat beragama dan antar umat beragama usaha kita memperkokoh persaudaraan dan kekuatan bangsa serta meningkatkan amal dan membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara demi terwujudnya cita-cita nasional yang sebagaimana telah diamantkan dalam UUD 1945,” pungkasnya. (Jonathan/Kominfotik JT)