Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menerima Tim Penilai Lomba Sekolah Sehat (LSS) Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017, di SMA Negeri 93 Jakarta, Komplek Paspampres, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramatjati, Senin (28/8). Pada kesempatan ini, Walikota didampingi para pejabat, diantaranya Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Abdul Rachem, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Jakarta Timur Alawi dan Sekretaris Kecamatan Kramatjati Anton Widodo dan Kepala SMA Negeri 93 Jakarta Niken Arianti.
Adapun rombongan Tim Penilai LSS Tingkat Provinsi DKI Jakarta dipimpin Waluyo Hadi. Pada kesempatan ini, tim mendengarkan paparan dari Kepala SMA Negeri 93 Jakarta Niken Arianti dan melakukan peninjauan ke lapangan.
Dalam sambutanya Walikota mengatakan, pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Tim Penilaian LSS Provinsi DKI Jakarta yang berkunjung untuk melakukan penilaian. Menurutnya, SMAN 93 Jakarta merupakan salah satu SMA terbaik dalam penilaian kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat Kota Administrasi Jakarta Timur Tahun 2016.
“Pertama saya ucapakan selamat datang para tim penilai LSS tingkat provinsi DKI Jakarta. Jadi SMAN 93 ini mempunyai banyak prestasi baik dibidang akademis maupun ekstrakurikuler. Khsususnya kegiatan yang berkaitan dengan usaha kesehatan sekolah. Disamping itu juga sekolah ini memiliki trias UKS yang mendukung kegaiatan sekolah sehat,” katanya.
Ditambahkan Walikota, dalam upaya mendukung kegiatan sekolah sehat, bahwa seluruh tenaga pelajar mempunyai komitmen, kemauan dan kemampuan dengan semangat serta kekompakan yang tinggi dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah sehat. “Atas dasar inilah kita optimis bahwa SMAN 93 akan menjadi perwakilan DKI ditingkat nasional, dan menjadi faktor pengaruh keberhasilan sistem belajar serta menghasilkan anak didik yang berprestasi, sehat dan terlatih,” tambahnya.
Menurutnya, datangnya tim merupakan acara yang penuh komitmen bersama untuk senantiasa meningkatkan pembangunan.” Kususnya bidang pendidikan dan kesehatan, karena kita ketahui keduanya adalah investasi jangka panjang,” ujarnya.
Walikota berharap, melalui LSS ini tentunya semakin mendorong pengimplementasian pengetahuan, pelatihan, dan penanaman pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
“Diharapkan dengan adanya LSS yang rutin digelar ini dapat memberikan dampak positif perubahan. Sehingga dapat dijadikan sebagai komunitas pambelajar yang kritis, kreatif, dan inovatif dalam penyelenggaraan program pembelajaran penanaman nilai-nilai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),” imbuhnya.
Kepala Bagian Kesehatan Biro Kesos Setda Provinsi DKI Jakarta RM Amin Haji mengungkapkan, secara garis besar penilaian LSS sendiri mengacu pada Trias UKS. ”Jadi yang kita tekankan dalam LSS ini mengenai pedoman Trias UKS, Jadi sekolah akan kita lihat sejauhmana dalam menguasi hal pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah sehat,” katanya.
Selain itu Ketua Tim Penilai LSS tingkat SMA Provinsi DKI Jakarta Waluyo Hadi menjelaskan, secara fisik SMAN 93 Jakarta ini sudah memasuki kategori sekolah sehat. Namun, perlunya adanya literasi pendidikan dengan menggelorakan minat baca pada sisiwa dimasing-masing kelas. Sehingga siswa dapat lebih dalam mengeksplorasi pengetahuan.
”Dalam penglihatan mata, secara umum SMAN 93 siap dan layak, dari sisi sekolah sehatnya secara fisik oke, tetapi secara perilaku juga kita sedang dalami untuk memastikan lebih akuratnya sekolah ini benar-benar layak,” tandasnya.