Hari Pertama, Walikota Jaktim Tinjau Pelaksanaan UN Di SMKN 5 Jakarta

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana, meninjau hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Tahun 2015, di SMK Negeri 5 Jakarta,  di Jl. Pisangan Baru Timur 7, Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Senin (13/4). SMK Negeri 5 Jakarta sendiri, merupakan salah satu dari 8 sekolah di Jakarta Timur yang menerapkan model pelaksanaan UN dengan berbasis komputer atau computer based test (CBT).

“Untuk SMK Negeri 5 Jakarta, ada 355 siswa yang ikut Ujian Nasional dengan sistem komputer,” kata Walikota.

Pelaksanaannya sendiri terbagi dalam 3 kelompok, dimana setiap kelompok terbagi dalam 3 ruangan. “Di sini ada 3 ruangan, masing-masing ruangan disiapkan 40 komputer. Untuk kelompok pertama dan kedua, masing-masing 120 siswa dan sisanya kelompok 3 ada 115 siswa,” kata Walikota.

Untuk tingkat SMK, pelaksanaan UN sendiri berlangsung 4 hari, yaitu hingga Kamis (16/4). Walikota berharap, para siswa dapat mengikuti UN dengan baik. “Saya pesan kepada para siswa agar mengerjakan soal dengan senang. Jangan gugup karena ini model beru,” ujarnya.

Kasudin Pendidikan Wilayah I Jakarta Timur Ari Budiman mengatakan, secara subtansi tidak ada perbedaan antara model ujian dengan  menggunakan computer based test (CBT) dan cara konvensional dengan kertas atau paper based test (PBT). “Perbedaannya hanya dari segi teknisnya,” kata Ari.

Secara umum, para siswa sudah sangat familiar dengan komputer. Namun terkait UN yang menggunakan BT, pihaknya sudah melakukan latihan berkali-kali bagi para siswa di sekolah-sekolah yang menggunakan CBT pada UN tahun ini.

“Untuk dari segi hardware dan software, juga sudah disiapkan teknisi sebanyak 3 orang. Yaitu 1 teknisi hardware dan 2 teknisi software,” ujarnya.

Selain itu untuk mengantisipasi, terputusnya aliran listrik saat pelaksanaan UN di sekolah-sekolah yang melaksanakan CBT, pihak sekolah sudah menyiapkan genset. “Untuk menjaga jalannya pelaksanaan UN, kami juga dibantu pihak kepolisian. Mereka berjaga-jaga di lingkungan sekolah dengan menggunakan pakaian preman agar tidak menimbulkan rasa takut para siswa,” katanya.

Kepala SMK Negeri 5 Jakarta, Ahmad Yani mengatakan, para siswa di sekolah yang dipimpinnya telah mengikuti latihan untuk menjawab soal-soal UN dengan cara CBT. Tercacat ada 6 kali latihan yang digelar pihak SMK Negeri 5 Jakarta.

“Setiap pelatihan ada berita acaranya, sebagai bahan evaluasi. Kami berharap ujian berjalan lancar tanpa kendala yang berarti dan para siswa dapat lulus semua,” kata Yani. (Rodin Daulat/Kominfomas JT)