Sebanyak 950 siswa SMA dan mahasiswa mendapatkan bantuan biaya penunjang pendidikan dari BAZIS Jakarta Timur. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Asisten Kesmas Jakarta Timur ibnu Hajar, di Blok D Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (14/4).
Ibnu mengatakan, pemberian bantuan biaya penunjang pendidikan kepada siswa SMA swasta dan mahasiswa S1 ini merupakan hasil pengumpulan ZIS dari masyarakat dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk disalurkan kepada orang yang membutuhkan.
“Dana ZIS ini bukan anggaran yang dikucurkan dari Provinsi DKI Jakarta, namun hasil pengumpulan Zakat, Infaq dan Sadaqah yang dikelola oleh BAZIS untuk dapat disalurkan untuk anak yatim, kaum duafa, beasiswa, bantuan korban bencana, Beasiswa, Biaya Penunjang Pendidikan, dan pembangunan rumah ibadah,” papar Ibnu.
Menurutnya, pemberian bantuan biaya penunjang pendidikan yang diberikan khusus kepada siswa SMA swasta dan mahasiswa S1 karena memang siswa yang bersekolah swasta tidak mendapatkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Ibnu berharap, para siswa dapat mempergunakan bantuan biaya penunjang pendidikan untuk keperluan sekolah, jangan sampai digunakan untuk beli pulsa dan dibelikan hal yang tidak bermanfaat.
“Apa yang mereka dapatkan adalah uang amanah dari masyarakat, jadi diharapkan para siswa dapat menggunakan amanah masyarakat tersebut untuk keperluan yang lebih bermanfaat dalam menuntut ilmu pendidikan sehingga masyarakat yang memberikan ZIS nya dapat diberikan kecukupan hidupnya, dijauhkan dari musibah, dan dijaukan dari penyakit karena sudah memberikan ZIS nya,” tukas Ibnu.
Kepala BAZIS Jakarta Timur, Dwi Busara, mengatakan, kegiatan pemberian bantuan biaya penunjang pendidikan tahun 2015 kepada para siswa SMA swasta dan mahasiswa S1 ini bukan beasiswa karena sifatnya hanya sebagai biaya penunjang selama mereka menuntut ilmu pendidikan yang jumlah nominalnya setengah dari jumlah nominal beasiswa.
Ssebanyak 950 anak mendapatkan bantuan biaya penunjang pendidikan dari BAZIS Jakarta Timur, dengan rincian 450 siswa SMA swasta yang setiap siswa mendapatkan Rp 250 ribu dan 500 orang mahasiswa S1 yang setiap mahasiswa mendapatkan Rp 300 ribu dimana mereka akan menerima dana tersebut setiap bulannya selama satu tahun,” papar Dwi.
Sementara itu, As Tsuwaibah, mahasiswa dari Universitas Islam Jakarta yang memiliki IPK 3,68 berharap, akan lulus pada tes wawancara yang dilakukan oleh BAZIS Jakarta Timur. Keadiran dirinya sendiri untuk melakukan pelengkapan administrasi dan tes wawancara.
“Jika nanti saya mendapatkan bantuan tersebut dari BAZIS akan saya gunakan untuk bayar kuliah. Bantuan dari BAZIS Jakarta Timur ini sangat membantu sekali mengurangi beban orang tua saya untuk membayar uang kuliah,” ujarnya.
As Tsuwaibah berharap, BAZIS Jakarta Timur akan lebih banyak lagi membantu masyarakat yang memang sangat membutuhkan dan bantuan yang diberikan dapat semakin meningkat jumlahnya. (Idham/Kominfomas JT)