Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, menerima Tim Penilai Lomba Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2014, di RW. 07 Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Kamis (6/11). Terpilihnya Kelurahan Jati mewakili Jakarta Timur menurut Walikota, sudah melalui seleksi yang sangat ketat dan dinilai layak karena lingkungannya yang cukup bersih dan asri.
“Masyarakat di Kelurahan Jati kebanyakan sudah sepuh karena pensiunan dari Departemen Keuangan dan Departemen Perhubungan, tetapi semangat untuk membangun lingkungan yang sehat dan bersih sangat luar biasa. Para ibu-ibu yang sudah sepuh tetapi tetap semangat mengelola bank sampah yang ada,” ujar Krisdianto.
Menurutnya, program LBS ini perlu didukung penuh karena program ini adalah sasaran antara dimana muaranya untuk membangun prilaku masyrakat dalam membangun kehidupan bersih dan sehat pada setiap insan manusia.
“Jika semua masyarakat sudah memiliki prilaku hidup bersih dan sehat ini membudaya pada diri masing masing warga maka lomba seperti ini sudah tidak diperlukan lagi baik lomba bersih dan sehat ataupun Adipura karena kebudayaan bersih dan sehat sudah melekat dan lingkungan semua terlihat asri, bersih dan sehat. Pada intinya program lomba ini bertujuan untuk merubah prilaku masyrakat agar menerapkan hidup bersih dan sehat,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penilai LBS tingkat Provinsi DKI Jakarta, Ery Cahyadipura, mengatakan, untuk menilai nantinya tim dari Provinsi DKI Jakarta akan turun langsung kelapangan menilai langsung apakah data yang dipaparkan sama dengan kondisi dilapangan.
“Pada dasarnya penilaian LBS ini merupakan komitmen yang erat antara Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta dengan TP PKK Provinsi DKI Jakarta tetunya sampai ke tingkat Kelurahan untuk melaksanakan program hidup bersih dan sehat,” ujarnya.
Menurutnya, dalam suatu wilayah yang dianggap lingkungan bersih dan sehat ada beberapa kriteria diantaranya, selain lingkungan yang bersih dan sehat harus ada tempat pengolahan sampah baik itu sampah kering maupun sampah basah untuk diolah menjadi produk kerajinan tangan seperti tas, dompet dan payung yang memiliki nilai jual. Selain itu juga ada pembuatan pupuk komposting dari hasil sampah basah yang dikumpulkan lalu diolah, adanya lubang biopori sebagai resapan air untuk menyuburkan tanah dan Jumantiknya aktif. (Idham/Kominfomas JT)