Walikota Jaktim: PNS Dituntut Untuk Sehat Jasmani Dan Rohani

Sedikitnya 100 Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Jakarta Timur mengikuti terapi untuk berhenti merokok, di Ruang Serba Guna Blok C Kantor Walikota Jakarta Timur, Selasa (9/6). Terapi yang dilakukan dengan metode Spritual Emotional Freedom Technique (SEFT) ini, diadakan oleh Sekretariat KORPRI Jakarta Timur.

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menyambut baik diadakannya terapi untuk para perokok ini. Menurutnya, sebagai aparatur Pemerintah, PNS dituntut untuk selalu sehat jasmani dan rohani agar dapat menjalankan tugas dengan baik.

“Saya menghimbau kepada seluruh pegawai agar stop merokok untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan kesehatan orang lain yang tidak merokok, karena dari rokok dapat menyebabkan sedikitnya 30 jenis penyakit,”  kata Walikota, saat membuka kegiatan.

Menurutnya, perokok pasif memiliki resiko tiga kali lipat dibandingkan perokok aktif karena konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Berdasarkan hasil penelitian dari Badan Penelitian  dan Pengembangan Kesehatan tahun 2010, menunjukan bahwa kematian akibat merokok berjumlah 190.260 orang.

“Untuk itu saat ini kita adakan terapi stop merokok bagi karyawan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur guna mencegah bertambahnya angka kematian akibat bahaya merokok,” ujarnya.

Walaupun buka perokok, Walikota sendiri pada kesempatan ini mengikuti terapi. “Karena saya tidak merokok maka tadi saya minta diterapi pinggang saya yang sakit dan setelah diterapi pinggang saya tidak sakit lagi. Terapi SEFT ini bisa untuk segala keluhan penyakit tetapi memang saat ini terapi kita fokuskan bagi mereka pencandu rokok,” papar Walikota.

Sekretaris dewan pengurus KORPRI Kota Administrasi Jakarta Timur, Dr.H. Chaidir Taufiq, mengatakan kegiatan terapi stop merokok bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang bahaya merokok dan menghilangkan kecanduan merokok. Chaidri, mengatakan, dalam kegiatan ini hadir sebanyak 100 orang PNS dari 270 orang yang diundang, berasal dari kelurahan, kecamatan, Puskesmas dan Kantor Walikota Jakarta Timur.

“Dengan mengikuti pelatihan terapi Ahmad Faiz ini saya mendapatkan manfaat yang banyak sekali dimana putra bungsu saya jika makan telor pasti alergi, dengan terapi SAFE yang saya lakukan anak saya bisa makan telor lagi setiap pagi tanpa alergi,” papar Chaidir.

Sementara itu, H. Ahmad Faiz Zainuddin, S.Psi, MSc, mengatakan, metode SEFT yaitu teknik pemberdayaan diri yang menggabungkan 15 macam teknik terapi termasuk kekuatan spiritual yang diramu sedemikan rupa sehingga menghasilkan sintesa sebuah teknik yang sederhana tapi efektif untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik dan emosi.

“Untuk masalah pecandu rokok ini, jika mereka ingin benar benar sembuh maka pengobatannya tidak akan lama hanya membutuhkan 10 sampai 15 menit. Namun jika perokok tersebut tidak sungguh-sungguh mau berhenti terapi agak lama bisa mencapai 1 jam dan jika tidak bisa juga mungkin ada masalah emosional yang harus terlebih dahulu diterapi,” papar Ahmad.

Menurutnya, terapi SEFT ini bisa digunakan untuk untuk berbagai macam keluhan seperti menghilangkan phobia baik ketinggian, makanan dan bisa juga seperti terapi rokok yang saat ini dilakukan.

“Teknik ini tidak menggunakan jampi jampi atau mantra semacamnya, terapi ini juga masih menggunakan titik akupuntur sebagai titik pengobatannya, hanya bedanya ini menggunakan tangan tidak menggunakan jarum,” tukas Ahmad. (Idham/Kominfomas JT)