Walikota Jaktim Safari Jumat di Masjid Al Hidayah Kelurahan Setu

 Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, menghadiri kegiatan Safari Jumat di Masjid Al Hidayah, Jl. Pagelarang RT 002/RW 01, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jumat (28/11). Selain melakukan sholat Jumat berjamaah bersama warga, kesempatan ini juga digunakan Walikota untuk bersilaturahmi dan berdialog dengan masyarakat setempat.

Walikota yang hadir didampingi Kepala BAZIS Jakarta Timur Dwi Busara tersebut, juga secara simbolis menyerahkan dana bantuan untuk pembangunan masjid. Tercatat ada 63 masjid di Jakarta Timur yang mendapatkan bantuan, dimana masing-masing masjid menerima bantuan Rp 15 juta dari BAZIS Jakarta Timur.

“Penyerahan bantuan untuk rumah ibadah ini merupakan program kerja BAZIS Jakarta Timur.  Bantuan yang disalurkan merupakan pendayagunaan hasil pengumpulan Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) tahun 2013 yang jumlah keseluruhannya sebesar Rp 945 juta,” kata Dwi.

Penyerahan bantuan tambahnya, dilakukan secara bertahap, bersamaan dengan kegiatan Safari Jumat Walikota Jakarta Timur ke masjid-masjid di Jakarta Timur. Menurutnya, kegiatan Safari Jumat sendiri merupakan program kerja Walikota Jakarta Timur untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan pengurus masjid.

“Diharapkan dengan silaturahmi yang dilakukan dengan masyarakat dan pengurus masjid di wilayah Jakarta Timur, program-program pembangunan dapat berjalan dengan baik dan tepat pada sasarannya,” kata Dwi.

Sementara itu, Walikota berharap bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat untuk memakmurkan masjid. Menurut Walikota, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, berpesesan jika ada masjid di lingkungan perkampungan kumuh dan sempit yang tidak punya akses jalan masuk memadai dan halaman luas agar diberikan perhatian khusus. Bila ada warga disekitar masjid yang ingin menjual tanahnya, maka Pemprov DKI Jakarta siap membelinya dan akan dihibahkan untuk perluasan lingkungan masjid tersebut.

“Jika ada pemilik tanah yang ada di depan, belakang, samping masjid boleh ditawarkan jika ingin tanahnya dibeli oleh Pemda DKI Jakarta, sehingga nantinya tidak ada lagi jamaah yang melebar kejalan saat melaksanakan sholat pada hari raya Idul Fitri sampai menutup jalan karena sangat mengganggu pengguna jalan yang lain. Tetapi jika masjid sudah diperluas maka tidak ada lagi jamaah yang sholat sampai menutup jalan,” papar Krisdianto.

Krisdianto mengatakan, masjid selain digunakan untuk kegiatan keagamaan juga diharapkan bisa digunakan untuk kegiatan social. Saat ini sudah banyak masjid berlantai dua, dimana ruang bawah digunakan untuk aula dan ruang atas untuk tempat sholat.

“Aula masjid bisa digunakan untuk kegiatan sosial seperti untuk acara penikahan dimana dana yang dihasilkan dari penyewaan aula masjid bisa digunakan untuk pembangunan dan kas Masjid, apalagi sekarang orang ingin menikah sulit sekali mencari gedung. Saat ini bukan kita yang menentukan tanggal pernikahan, tetapi jadwal gedung yang menentukan tanggal pernikahan tetapi jika masjid sudah banyak memiliki aula mungkin orang yang ingin menikah tidak perlu lagi sulit mencari gedung,” ujarnya.

Krisdianto berharap, jika masjid sudah bagus agar tidak selalu dikunci. “Masjid harus digunakan semaksimal mungkin untuk dimanfaatkan para warga untuk melakukan berbagai aktifitas keagamaan maupun aktifitas sosial lainnya,” pesan Krisdianto. (Idham/Kominfomas JT)