Gratis,Pedagang Binaan Sudis KPKP Jaktim Bisa Pasarkan Produk Secara Online

Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur membuat terobosan baru dengan meluncurkan situs web bagi para pedagang yang tergabung dalam program PKT (Pengembangan Kewirausahaan Terpadu).

Situs web tersebut diperkenalkan dihadapan para anggota PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Jakarta Timur dalam `Sosialisasi Pemasaran Produk PKT Secara Online´ di Ruang Serbaguna Blok A, Kantor Walikota Jakarta Timur pada Selasa (10/9/2019).

Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Timur, Yuli Absari, menyebutkan target Sudis KPKP Jakarta Timur tahun ini adalah mendukung 1.500 program PKT. Mulai dari P1 (pendaftaran peserta), P2 (pelatihan), P3 (pendampingan), P4 (perizinan), P5 (pemasaran), P6 (pembuatan laporan keuangan) hingga P7 (permodalan).

“Dalam rangka menunjang program pemasaran, Sudis KPKP Jakarta Timur membuat terobosan dengan membuat website www.pktkpkpjaktim.com. Saat ini website tersebut telah berisi 200 produk kurang lebih dari hasil binaan PKT KPKP Jakarta Timur,” ujar Yuli.

Tampilan layanan pemasaran situs web untuk pengusahan binaan Sudis KPKP Jakarta Timur

Penyebaran informasi pemasaran produk melalui situs web tersebut, Yulis berharap agar para peserta `Sosialisasi Pemasaran Produk PKT Secara Online´ yakni para anggota PKK, bisa mempromosikan dan ikut membelinya.

“Dengan demikian pemasaran melalaui website tersebut bisa berhasil. Mereka mau menyampaikan kepada yang lain, sehingga semakin banyak orang tahu tentang web dan berbelanja di web ini. Sehingga omzet dari penjualan binaan Sudis KPKP Jakarta Timur dalam program PKT bisa meningkat,” ujar Yuli.

Adapun bagi para pengusaha yang ingin ikut mempromosikan produknya melalui situs web tersebut bisa langsung mendatar secara gratis menjadi binaan Sudis KPKP. Caranya, mendaftar ke pendamping Sudis KPKP yang tesebar di masing-masing kecamatan dan secara otomatis produknya akan dipasarkan di situs web.

“Produknya makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku dari pertanian, menggunakan produk pertanian, peternakan dan perikanan. Tetapi kami masukkan juga ikan hias karena berpotensi di Jakarta Timur, sehingga kami berkewajiban memasarkannya,” terang Yuli.