Asisten Kesehatan Masyarakat Kota Administrasi Jakarta Timur Drs. H. Ibnu Hajar, Senin (1/12), menerima Tim Penilai Penggalangan Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan Tingkat Provinsi DKI Jakarta di Kantor Kelurahan Ceger, Kecamatan Cipayung. Ibnu mengatakan, kedatangan tim penilai ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja kader PKK di bidang KB kesehatan yang ada di Kelurahan Ceger.
“Selain mendengarkan paparan dari ketua TP PKK Kelurahan Ceger, tim penilai juga akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek data-data yang telah dipaparkan,” kata Ibnu, dalam sambutannya.
Ibnu mengatakan, selama ini para kader PKK telah banyak membantu pemerintah dalam mengantisipasi pertumbuhan penduduk di Jakarta Timur yang sangat pesat. Menurutnya, boleh saja memiliki anak tetapi harus memiliki perencanaan yang sangat matang, selain jumlah anak yang diinginkan tapi juga harus dipikirkan kualitas anak kedepannya.
“Seorang anak harus dapat pendidikan dan kesehatan yang baik sehingga nantinya jangan sampai anak banyak tetapi banyak yang menganggur dan banyaknya masalah kesehatan yang dialami seorang anak,” ujarnya.
Kepala Bidang Keluarga Sejahtera BPMPKB Provinsi DKI Jakarta, Kelik Miyarto, mengatakan, sebelumnya memang ada wacana akan membubarkan Petugas Lapangan Keluaraga Berencana (PLKB) dan hal ini tentu banyak membuat banyak orang resah. Tetapi setelah ditanyakan ke tingkat wilayah paling bawah ternyata PLKB ini masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Menurutnya, sudah ditanyakan kepada Lurah apakah kinerja anggota PLKB ini hanya diam saja di Kantor atau mereka benar benar bekerja menjalankan tugasnya dalam memberikan pelayanan KB kepada masyarakat, dan sudah diminta jawaban secara jujur apakah PLKB ini benar benar bekarja dan masih dibutuhkan oleh masyarakat atau tidak agar nantinya hasil ini bisa dilaporkan kepada Gubernur.
“Saya sangat berterima kasih jika memang keberadaan PLKB ini masih dibutuhkan oleh masyarakat, Jakarta memang saat ini sudah sangat padat sekali dan memang idealnya jumlah penduduk di Kota Jakarta hanya dihuni sekitar 8 Juta tetapi saat ini sudah mencai 9,6 juta,” ujarnya.
Kelik mengatakan, tanpa KB tentu akan menjadi masalah dikemudian hari, KB adalah investasi dimasa yang akan dating. Untuk itu agar nanti para Lurah agar mengingatkan warganya untuk melakukan KB, sehingga akan bisa mengoptimalkan program pelayanan KB di wilayah.
Sementara itu, Lurah Ceger, Nasir Sugiar, mengatakan, kurang setuju apabila PLKB ini akan dibubarkan, PLKB ini penting sekali bagi warga Kelurahan Ceger karena tugasnya lebih banyak dari pada Lurah, dimana dalam pendataannya selalu langsung datang dari rumah ke rumah, dari RT ke RT dan berkasnya itu sangat banyak sekali.
“Apa yang saya sampaikan ini tidak bohong dan boleh ditanyakan kepada warga langsung, mereka yang datang langsung ke rumah warga dan Puskesmas yang melaksanakan jadi PLKB ini masih saya butuhkan,” ujar Nasir.
Menurutnya, untuk menekan pertumbuhan jumlah penduduk pada usia remaja yang menikah muda, sudah dilakukan berbagai kegaiatan para pemuda untuk menyalurkan keahliannya sehingga mereka punya kesibukan. (Idham/Kominfomas JT)