Lurah Cipinang Melayu, Agus Sulaeman, memastikan bahwa adanya informasi yang menyebutkan ada dua warga yang meninggal dunia akibat tersengat listrik, Selasa (23/2/2020) adalah tidak benar.
"Memang ada dua orang yang tersengat listrik, sempat pingsan tapi sudah mendapat perawatan dan kembali ke rumah masing-masing,” tandas Agus, kepada Tim Sudin Kominfotik Jakarta Timur.
Menurut Agus, kedua warga tersengat listrik lantaran sedang bersiaga dalam menghadapi banjir.
Sesaat kejadian, secepat mungkin warga dilarikan ke RS UKI (Universitas Kristen Indonesia) lantaran mengalami pingsan. Ia sampaikan, kedua warga tersebut berasal dari RT 02/RW 04 dan RT 03/RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu.
Agus menambahkan, kondisi Cipinang Melayu untuk RW 06 bantaran Kali Buaran Sudah mulai surut dan warga sudah mulai membersihkan rumahnya.
Sementara, untuk RW lainnya masih mengungsi di Posko. Ia menyebutkan, ada 1.900 jiwa yang mengungsi, warga pun medapatkan bantuan seperti makanan siap saji, dapur mandiri, selimut, tiker, dan lainnya.
Berdasarkan catatan dari Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, kondisi Selasa sore, ketinggian air sudah mulai surut 20-30 sentimeter dan nihil pohon tumbang. Adapun jumlah yang terdampak akibat banjir sebanyak 4.271 Kepala Keluarga.
Saat ini para pengungsi ditampung di delapan lokasi penampungan, mulai dari rumah warga, tempat ibadah dan sekolah-sekolah. Di Kelurahan Cipinang Melayu juga didirikan enam dapur mandiri yaitu di RW 02, RW 05, RW 06, RW 10, RW 11, dan RW 13.(AD)