Cagar Buah Condet Akan Dikembangkan Jadi Tempat Wisata Edukasi

Pemkot Jakarta Timur akan mengembangkan Cagar Buah Condet yang terletak di Jl. Kayu Manis RT 007/RW 05 Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramatjati sebagai tempat wisata edukasi. Diharapkan nantinya, anak-anak sekolah dapat berkunjung ke Cagar Buah Condet untuk mengenal dan mempelajari tanaman buah khas Provinsi DKI Jakarta seperti salak dan duku Condet.

“Selain mengenal tanaman khas Condet dan tanaman langka lainnya, anak-anak sekolah yang berkunjung  juga sekaligus berwisata alam sambil menghirup udara yang masih segar,” kata Kasudin  Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur, Bayu Sari Hastuti, saat meninjau Cagar Buah Condet, Jumat pagi.

Bayu mengatakan, Cagar Buah Condet memiliki luas lahan 30.000 m2 yang ditanami berbagai jenis tanaman khas kota Jakarta, seperti duku dan salak, serta tanaman langka lainnya. Saat ini di lokasi terdapat tanaman duku sebanyak 141 pohon, salak (3.610 pohon), rambutan rapiah (9 pohon), melinjo (9 pohon), nangka (11 pohon), kecapi (6 pohon), aren (5 pohon) dan tanaman lainnya.

“Diharapkan dengan adanya cagar buah edukasi di Condet ini dapat melestarikan buah-buahan langka khas kota Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia. Selain itu generasi muda juga dapat mengenal tanaman-tanaman buah tersebut yang sudah jarang ditemui di pasaran,” kata Bayu.

Selain untuk melestarikan tanaman khas kota Jakarta, kawasan Cagar Buah Condet juga sebagai upaya mendukung Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta Timur. Terlebih letaknya yang berada di bantaran kali Ciliwung, diharapkan dapat sebagai resapan air.

“Untuk memelihara tanaman di Cagar Buah Condet sat ini dilakukan oleh dua orang tenaga harian lepas dan memberdayakan masyarakat sekitar,” kata Bayu.

Agar pemeliharaan lebih optimal, untuk anggaran tahun 2016 mendatang, sudah diusulkan untuk menambah tenaga harian lepas sebanyak tiga orang. Selain itu juga diusulkan pengadaan sarana penyiraman tanaman (pompa air), alat kebersihan, pupuk pestisida, media tanam untuk pembibitan dan peralatan pasca panen.

“Untuk tanaman duku pada April 2015 lalu sudah panen sebanyak 2.000 kilogram, sementara untuk tanaman salak sudah muali berbuah,” tukasnya. (Puji/Kominfomas JT)