Walikota Jaktim: Lebaran Betawi Harus Dilestarikan

Walikota Jakarta Timur Bambang Musyawardana menyampaikan apresiasi dan dukungan pada acara Lebaran Betawi yang berlangsung di kawasan Lapangan Banteng, Sawah Besar, selama dua hari yaitu Sabtu (22/8) dan Minggu (23/8). Menurut Bambang, kegiatan ini merupakan salah satu budaya Betawi yang harus dilestarikan.

"Budaya ini harus dilestarikan karena sangat positif,” kata Walikota, Sabtu (22/8).

Dalam Lebaran Betawi, ditampilkan berbagai kesenian, kerajinan dan kuliner Betawi. Walikota berharap, dengan diadakannya Lebaran Betawi ini, budaya yang ada tidak hilang dan terus dapat dilestarikan.

“Kedepan acara seperti ini akan terus diadakan, agar budaya Betawi tidak hilang dengan adanya budaya asing yang masuk seiring perkembangan zaman,” ujarnya.

Pada hari pertama kegiatan Lebaran Betawi, ramai dikunjungi masyarakat. Lima wilayah Kota dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, masing-masing menampikan ciri khas dan keunikannya.

Kampung Kota Administrasi Jakarta Timur terdiri dari Rumah Walikota dan 10 Pendopo Kecamatan. Interior dan eksterior bangunan rumah dan pendopo di buat khas budaya Betawi.

 Tiap pendopo kecamatan menyajikan kuliner Betawi yang berbeda dengan lainnya. Untuk Kecamatan Matraman menyajikan gado-gado, kue cucur dan asinan, Kecamatan Jatinegara (Nasi Kebuli dan talam udang), Kecamatan Pulogadung (Nasi Uduk Mak lengket, dodol dan lumpia), Kecamatan Pasar Rebo (Nasi Ulam dan tape uli), Kecamatan Cakung (Nasi Begana dan geplak), Kecamatan Duren Sawit (Nasi Uduk dan Kinca Duren), Kecamatan Makasar (Laksa dan Kue Abug), Kecamatan Ciracas (Nasi Ulam, Akar kelapa dan Wajik) dan Kecamatan Cipayung (Soto Betawi dan Putu Mayang).

Selain kuliner, juga ditampilkan kesenian Betawi dari atas panggung yang didirikan di Kampung Jakarta Timur, seperti gambang kromong, lenong dan tarian Betawi. Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi Rumah Walikota Jakarta Timur. (Jonathan/Kominfomas JT)